Khartoum (ANTARA) - Pasukan Dukungan Sudan (RSF) menuduh tentara Sudan menewaskan 31 warga sipil dalam serangan udara di kota Omdurman di sebelah barat ibu kota Khartoum.

RSF mengutuk serangan udara yang sengaja dilakukan milisi teroris ekstrimis pimpinan (kepala militer Abdel Fattah) al-Burhan, kata kelompok itu.

"Serangan mengerikan  yang dirancang Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan didukung sisa-sisa rezim sebelumnya terhadap penduduk Lapangan 22, Dar Al-Salam, Umbada itu, secara tragis merenggut 31 nyawa dan melukai sejumlah warga sipil," tambah RSF.

Namun militer Sudan mengungkapkan sejumlah anggota RSF tewas dalam operasi militer di Omdurman.

Militer Sudah mengatakan bahwa sejumlah kendaraan lapis baja juga dihancurkan.

Baca juga: Sudan dan Iran bahas normalisasi hubungan diplomatik

Sudan diporakporandakan oleh pertempuran antara militer dengan RSF sejak April sehingga tiga ribu warga sipil tewas dan ribuan lainnya luka.

Organisasi Migrasi Internasional (IOM) memperkirakan sekitar tiga juta orang mengungsi akibat konflik itu.

Sejumlah kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Arab Saudi dan Amerika Serikat  gagal mengakhiri kekerasan di Sudan.

Sudan tidak memiliki pemerintahan fungsional sejak Oktober 2021, ketika militer membubarkan pemerintah transisi Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan mengumumkan keadaan darurat yang disebut kekuatan-kekuatan politik sebagai "kudeta"

Masa transisi yang dimulai Agustus 2019 setelah Presiden Omar al-Bashir digulingkan, akan berakhir ketika pemilihan umum digelar awal 2024.

Baca juga: Pertempuran meletus saat militer Sudan berusaha tutup rute pasokan RSF

Sumber: Anadolu

 

Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023