Permasalahan pada payung yang tidak mengembang sempurna dan kondisi angin yang relatif tidak stabil
Makassar (ANTARA) - Seorang penerjun payung dari Batalyon Komando 466 Kopasgat TNI Angkatan Udara (AU) mengalami kecelakaan saat terjun payung karena parasut yang digunakan tidak mengembangkan sempurna di udara, sehingga harus mendarat darurat di pemukiman warga Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan

"Permasalahan pada payung yang tidak mengembang sempurna dan kondisi angin yang relatif tidak stabil," ujar Kadispen AU Lanud Hasanuddin Mayor Sendang Arum Mahardani melalui siaran pers di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin.

Kejadian tersebut viral setelah warga merekam video detik-detik korban berputar-putar di udara dengan parasut tidak mengembang dengan sempurna hingga akhirnya terjatuh di pemukiman warga di wilayah Turikale, Kabupaten Maros. Beruntung korban selamat, namun diduga mengalami cedera tulang pada bagian lengan.

Usai kejadian, korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Korban dalam video tersebut terlihat masih dalam keadaan sadar.

Baca juga: TNI AU bentuk tim investigasi prajurit Kopasgat jatuh terjun payung

"Saat ini kondisi penerjun dari Kopasgat dalam keadaan baik dan stabil, meskipun ada dislokasi pada lengan bagian kiri," ujar Mayor Sendang.

Kegiatan terjun payung tersebut diikuti personel TNI AU dan merupakan latihan rutin prajurit Yonko 466 Kopatgas. 

"Kegiatan terjun tersebut merupakan kegiatan rutin, sebagai refreshing terjun pada drop zone (lokasi pendaratan) yang telah ditentukan," katanya.

"Alhamdulillah saat ini semua sudah tertangani dan mohon doa kepada rekan media agar penerjun lekas pulih," ujarnya.

Baca juga: Kopasgat terjunkan sebanyak 102 prajurit khusus di Lanud Supadio

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023