Jakarta (ANTARA) - Head of Research and Economics PwC Inodnesia Denny Irawan memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 4,8 persen secara tahunan atau sesuai dengan perkiraan Bank Indonesia yang berkisar 4,5 sampai 5,3 persen.

Perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih rendah dari konsensus yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,9 persen di 2023.

“Mengingat masih adanya ketidakpastian global, kemajuan ekonomi Indonesia yang stabil masih menghadapi tantangan besar,” katanya dalam keterangan resmi, Senin.

Prospek ekonomi Indonesia tetap menjanjikan sebagaimana tercermin dari permintaan domestik yang tetap kuat dan inflasi yang terkendali.

Pada kuartal I 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mencapai 5,03 persen secara tahunan karena pemulihan mobilitas masyarakat dari dampak pandemi COVID-19, serta kembali bergairahnya sektor paeiwisata.

Pemerintah pun berhasil menjaga inflasi hingga kembali ke kisaran target Bank Indonesia yang sebesar 3 plus minus 1 persen secara tahunan yakni sebesar 3,52 persen secara tahunan pada Juni 2023.

Menurutnya, pemerintah perlu mengantisipasi perlambatan aktivitas ekonomi nasional pada semester II 2023 karena pengetatan kebijakan moneter yang berlanjut guna mengendalikan inflasi serta perlambatan pertumbuhan global.

“Kita masih melihat faktor ekonomi internasional yakni perdagangan dan investasi yang melemah, berpotensi memperlemah ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Namun di tingkat sektoral, kapitalisasi pasar sektor energi terbarukan dan pariwisata Indonesia diperkirakan akan terus meningkat.

“Pasalnya, Indonesia berkomitmen mempercepat pencapaian tujuan emisi karbon nal dan jumlah kedatangan turis asing ke Indonesia juga diperkirakan meningkat ke depan,” katanya.

Baca juga: Bappenas menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2045 capai 7 persen

Baca juga: S&P pertahankan peringkat Indonesia pada BBB dengan "outlook" stabil

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023