Pembiasaan menyikat gigi ini dilakukan agar anak-anak menjadi terbiasa untuk menyikat gigi pagi dan malam hari, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan rongga mulut
Banda Aceh (ANTARA) - Tim dosen dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh memberikan edukasi kesehatan mulut kepada anak-anak pemulung di Gampong (Desa) Jawa, Kota Banda Aceh dalam upaya meningkatkan kesadaran akan kesehatan rongga mulut.

“Kegiatan bakti sosial ini merupakan sebuah upaya yang kita lalukan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan rongga mulut sejak dini kepada anak-anak di Komunitas Taman Baca yang ada di Gampong Jawa," kata ketua kegiatan bakti sosial FKG USK drg Yuli Fatzia Ossa di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Senin.

Ia menjelaskan kegiatan bakti sosial tersebut dilakukan dalam dua kali kunjungan yang pertama dilakukan adalah giat penyuluhan atau edukasi terkait kesehatan rongga mulut dan juga edukasi tentang cara menjaga kebersihan tangan.

Kemudian mengajarkan anak-anak cara menyikat gigi yang benar dengan langsung melakukan demo sikat gigi bersama sehingga anak-anak dapat mengikuti langsung.

Pihaknya juga berpesan kepada anak-anak tersebut untuk menjaga kebiasaan menyikat gigi pagi dan malam, selama 21 hari dengan mencatat pada buku rapor kesehatan yang telah dibagikan.

Baca juga: USK tekan angka stunting di Sabang melalui pengabdian masyarakat

Baca juga: Universitas Syiah Kuala Banda Aceh luluskan 16 dokter spesialis


"Pembiasaan menyikat gigi ini dilakukan agar anak-anak menjadi terbiasa untuk menyikat gigi pagi dan malam hari, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesehatan rongga mulut," katanya.

Kemudian, tim pengabdian kembali melakukan kunjungan kedua di komunitas itu dengan melakukan pemeriksaan rongga mulut anak-anak pemulung.

"Kami melakukan pemeriksaan kesehatan rongga mulut, melakukan skrining awal terhadap gigi berlubang, serta kesehatan mukosa rongga mulut" katanya.

Menurut dia skrining awal tersebut bertujuan melihat kondisi rongga mulut anak-anak, sehingga mereka dapat diedukasi untuk dapat melakukan kunjungan ke dokter gigi, jika terdapat keluhan atau masalah di rongga mulut mereka.

Selain itu, pada kunjungan kedua, tim pengabdian juga melakukan evaluasi cara menyikat gigi yang telah diajarkan di kunjungan awal, dengan melakukan pengecekan pada buku rapor yang sudah di bagikan di kunjungan awal.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut dilaksanakan dengan bantuan hibah, dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) USK, demikian Yuli Fatzia Ossa.

Baca juga: PDGI buat gerakan sikat gigi massal 3.239 pelajar SD di Banda Aceh

Baca juga: Pemulung Bantargebang akan dapat asuransi kesehatan

Baca juga: ACT Kepri beri pemeriksaan kesehatan gratis untuk pemulung

Baca juga: Ribuan ton limbah elektronik ancam kesehatan pemulung di Makassar


​​​​​​

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023