Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Husen
​​​​​​mempertanyakan warga yang punya kendaraan dan kelas ekonomi menengah ke atas bisa mendapatkan rumah susun sewa sederhana (rusunawa).

"Ini kok punya motor punya mobil bisa masuk (dapat) rusunawa gitu loh? ini kenapa bisa begini? Tolonglah eksekutif kepekaannya kepada rakyat," kata Husen dalam rapat Komisi D DPRD dengan Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta di Jakarta, Selasa.

Menurut Husen, rusunawa seharusnya diperuntukkan untuk warga kelas ekonomi menengah ke bawah dan tidak punya tempat tinggal layak.

Husen mencontohkan salah satu warga yang dia nilai layak untuk mendapatkan unit rusunawa.

"Di Jelambar di RW 8 ada 11 RT. Di sana ada keluarga tinggal di rumah dua kali dua padahal KK DKI, KTP DKI," kata dia.

Dia berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melakukan seleksi ketat terhadap calon penghuni rusunawa agar unit tersebut bisa tepat sasaran untuk warga yang membutuhkan.

Baca juga: Pemprov DKI sediakan 52 unit rusunawa untuk warga kolong Tol Angke 
Baca juga: Anggota DPRD DKI minta APBD sektor perumahan diarahkan ke rusunawa

Selain itu, Husen juga menyoroti beberapa fasilitas rusunawa yang dinilai tidak layak. Dalam kunjungan ke beberapa rusun, dia kerap melihat adanya fasilitas yang buruk seperti pintu kamar mandi yang tidak ada hingga mushala yang tidak layak.

Selain itu, dia juga kerap melihat pos di setiap pintu depan rusunawa yang tidak layak. "Beberapa ada yang posnya kumuh sekali, kayak di hutan belantara. Jelek banget," kata dia.

Dia menekankan Dinas Perumahan dan Permukiman agar serius membenahi fasilitas di setiap rusunawa.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman DKI Jakarta
Retno Sulistiyaningrum mengungkapkan bahwa ada beberapa warga diusulkan untuk mendapatkan unit rusunawa.

Namun demikian, warga tersebut diketahui memenuhi kendaraan mobil dan sepeda motor lebih dari dua unit.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023