Jakarta (ANTARA) -
Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid menerima kunjungan resmi delegasi Partai Islam se-Malaysia (PAS) di bawah pimpinan Wakil Presiden PAS Dato Sri Ustaz Tuan Ibrahim Bin Tuan Man.
 
Hidayat mengatakan pertemuan tersebut menegaskan kembali hubungan erat Indonesia-Malaysia serta membahas pandangan Islam dan umatnya terhadap nilai-nilai demokrasi.
 
"Tadi kita sepakat fakta bahwa Islam ajarkan moderasi, Islam sesuai dengan demokrasi karenanya umat Islam bisa bersama kelompok-kelompok lain membangun negara dan memajukan bangsa," kata Hidayat seturut keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu.
 
Hidayat mengatakan bahwa Islam dan umatnya tidak antidemokrasi, melainkan bisa kompatibel dengan demokrasi. Semua proses tentang berdemokrasi, ujar dia, bisa dilakukan umat Islam, baik di Malaysia maupun di Indonesia.
 
Ia menyoroti pengalaman PAS yang memenangkan pemilihan umum (pemilu) di Kelantan. Menurut Hidayat, PAS berhasil menepis pandangan segelintir pihak bahwa apabila partai Islam memimpin suatu daerah akan terjadi diskriminasi atau ketidakadilan.
 
"Bahkan tadi disampaikan oleh Wakil Ketua PAS, pengalaman PAS di Kelantan yang sudah mereka pimpin lebih dari empat periode, di sana patung Buddha yang berdiri, tidur, dan tersenyum tetap aman, nyaman, dan tidak ada yang menyentuh atau mengganggu. Rumah ibadah agama lain juga demikian. Warga etnis China pun terjamin keadilan dan keamanannya," ujarnya.
 
Menurut Hidayat, pengalaman PAS tersebut menegaskan kembali bahwa pembingkaian ('framing') negatif kelompok islamofobia terhadap Islam sama sekali tidak benar.
 
"Fakta-fakta semacam ini merupakan pembuktian berkelanjutan bahwa Islam tidak mengajarkan diskriminasi, Islam tetap menegaskan pentingnya keadilan, prinsip bermusyawarah, prinsip kerahmatan lil alamin karenanya penting berpihak dan berlaku adil kepada semua pihak," imbuhnya.
 
Hidayat menambahkan pengalaman PAS itu penting untuk ditindaklanjuti dan diketahui khalayak luas, khususnya di Indonesia. Hal itu, kata dia, untuk mengoreksi kesalahpahaman pihak mana pun terhadap relasi Islam atau partai Islam dengan kekuasaan atau politik.

Baca juga: Waka MPR bertemu anggota parlemen Jepang bahas peningkatan hubungan
Baca juga: Bamsoet: Sidang Tahunan MPR 2023 akan berlangsung dua hari
 
"Kami bersepakat pentingnya bisa melanjutkan dan menguatkan posisi relasi antara Islam dan demokrasi, kontribusi umat Islam untuk memajukan bangsa dan negara, serta dengan seluruh potensinya menguatkan kehidupan berpolitik di suatu negara bagian dari saham peran untuk kuatkan hubungan antara dua negara," ujar Hidayat.
 
Dalam kesempatan tersebut, Hidayat menyinggung persoalan yang mungkin ditemui warga negara Indonesia (WNI) di Malaysia, terutama terkait Pemilu 2024.
 
"Seringkali warga Indonesia tidak menggunakan hak pilihnya karena tidak tahu, tidak mendapatkan izin atau karena mereka mendapat kesulitan untuk ikut," kata Hidayat.
 
Ia menyebut jumlah WNI di Malaysia terbilang banyak, yakni sekitar dua juta orang dan terdaftar sebagai pemilih sebanyak 800 ribu orang. Untuk itu,, Hidayat menyampaikan kepada PAS agar membantu WNI menggunakan hak suaranya pada hari pemungutan suara tahun depan.
 
"Saya sampaikan sangat baik bila mereka (PAS) mengingatkan warga Malaysia bila mempunyai pekerja dari Indonesia di perkebunan sawit maupun lainnya untuk mengizinkan WNI menggunakan haknya melakukan pilihan pada pemilu yang akan datang," ujarnya.
 
Hidayat mengatakan bahwa PAS menyambut baik permintaan tersebut. Dato Sri Tuan Ibrahim Bin Tuan Man menyambut baik proses demokrasi yang ada di Indonesia dan mendoakan agar Pemilu 2024 berjalan baik, serta bisa menghadirkan pengukuhan hubungan antara Malaysia dan Indonesia.
 
"Mereka menyampaikan kesiapan untuk mengingatkan warga Malaysia bila mereka mempunyai pekerja dari Indonesia atau mereka yang punya relasi dengan orang Indonesia yang tinggal di Malaysia agar mengingatkan untuk mempergunakan hak pilihnya untuk dapat memilih sesuai dengan preferensi atau sesuai dengan hak yang mereka miliki," ujar dia.
 
Pertemuan yang berlangsung di Ruang Delegasi Nusantara IV, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/7) itu dihadiri Ustaz Muhammad Ismi Bin Taib, Dato Dr. Nik Zawawi, Ustaz Kamal Ashari, Ustaz Misbahul Munir Masduki, Awang Solahuddin Hashim.
 
Turut hadir dari pihak MPR RI, Ketua Fraksi PKS MPR Tiffatul Sembiring, Sekretaris Fraksi Johan Rosihan, Staf Khusus Wakil Ketua MPR Soenmanjaya, Anggota Komisi I DPR sekaligus Wakil Ketua BKSAP DPR RI Sukamta, dan mantan Menteri Pertanian Suswono.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023