Karena itu, pemerintah akan bekerja keras agar konsumsi tetap terjagaJakarta (ANTARA News) - Menteri ESDM Jero Wacik mengatakan, pemerintah belum berencana menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi dalam waktu dekat.
"Pemerintah akan melakukan upaya lain untuk menekan konsumsi BBM," katanya di sela peluncuran buku hemat energi untuk SD dan SMP di Museum Listrik, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Kamis.
Namun, Jero tidak menjelaskan lebih lanjut sampai kapan pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi.
Menurut dia, pemerintah akan menekan konsumsi BBM melalui sejumlah program penghematan, penindakan penyelundupan, serta peningkatan pemakaian gas, batu bara, dan energi baru terbarukan.
"Efeknya memang tidak segera terlihat, karena ini jangka panjang. Namun, kalau dilakukan terus-menerus akan dahsyat dampaknya," ujarnya.
Ia mengakui, kalau pemerintah tidak melakukan upaya apa pun, maka konsumsi BBM subsidi pada 2013 bisa mencapai 53 juta kiloliter.
Jero juga mengatakan, tahun 2012, pemerintah sudah merencanakan kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun, ujarnya, DPR menolaknya dan membuat subsidi BBM membengkak.
"Sekarang ada wacana kenaikan harga lagi. Bisa-bisa nanti ribut lagi," ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan para menterinya untuk mematangkan kebijakan pengurangan subsidi BBM.
"Ada sejumlah opsi atau pilihan yang belum tepat saya sampaikan sekarang ini, karena masih kami matangkan dalam satu-dua minggu ini," kata Presiden dalam konferensi pers usai bertemu Komite Ekonomi Nasional (KEN) di kantornya Jakarta, Rabu.
Menurut Presiden, jika opsi tersebut dilaksanakan dengan benar, maka subsidi BBM tahun 2013 tidak akan "meledak" dan tetap terkendali.
Presiden juga meminta agar dilakukan upaya-upaya agar subsidi BBM benar-benar hanya dinikmati masyarakat tidak mampu.
Di sisi lain, Presiden mengatakan, opsi kenaikan harga BBM akan memicu kenaikan harga-harga barang yang justru memukul masyarakat miskin.
Dalam APBN 2013, kuota BBM subsidi ditetapkan 46 juta kiloliter dengan nilai subsidi hampir Rp200 triliun. Namun, Kementerian Keuangan memperkirakan konsumsi BBM bakal membengkak hingga 53 juta kiloliter.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013