Kota Ambon memiliki sejumlah label selain kota musik, kota perdamaian dan kota ikan. Tetapi yang menjadi fokus pengembangan yakni kota musik
Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon fokus mengembangkan label sebagai city of music atau kota musik sebagai bagian jaringan Kota Kreatif Dunia dengan kriteria musik yang telah ditetapkan UNESCO sejak 2019.

"Kota Ambon memiliki sejumlah label selain kota musik, kota perdamaian dan kota ikan. Tetapi yang menjadi fokus pengembangan yakni kota musik," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena dalam keterangan yang diterima, di Ambon, Kamis.

Berbagai upaya dilakukan Pemkot Ambon untuk mempertahankan ciri khas tersebut. "Perlahan ciri khas kota musik semakin membudaya, seperti saat ini hampir 6.000 anak-anak di Ambon bermain jukulele dan menjadi rutinitas memainkan alat musik," katanya.

Kemudian ditindaklanjuti dengan penerapan kurikulum muatan lokal berbasis musik dimulai dari tingkat SD dan SMP, dengan mengajarkan alat musik etnik.

Alat musik yang ditetapkan dalam kurikulum muatan lokal untuk kelas 1-3 yakni tifa dan suling bambu, kelas 4-6 alat musik jukulele dan totobuang. Sedangkan kelas 7-9 totobuang dan hawaiaan.

Baca juga: Pemkot Ambon targetkan setiap desa miliki sanggar seni budaya

Sejumlah kegiatan, kata Bodewin, dilaksanakan setiap bulan seperti Harmoni Sudut Kota yang dilaksanakan di Taman Pattimura, serta program lainnya.

"Kami juga menyiapkan spot-spot yang menjadi ikon supaya ketika orang datang, orang akan katakan benar ada di kota musik," katanya.

Diakuinya, seluruh upaya merupakan indikator untuk tetap mempertahankan Ambon City of Music yang diberikan UNESCO. 

Pihaknya mengajak seluruh warga Kota Ambon untuk menunjukkan bahwa memang orang Ambon itu DNA-nya musik. Musik bahkan menjadi bagian daripada kehidupan masyarakat kota Ambon, karena musik ini berkaitan dengan kreativitas ekonomi.

"Kota Ambon saat ini berupaya untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis musik. UMKM muncul, tapi di situ ada musik. Pariwisata muncul, di situ ada musik. Itulah ekonomi kreatif atau kota kreatif berbasis musik," ujarnya.

Baca juga: AMO paparkan capaian Ambon kota musik dunia sebagai anggota UCCN
Baca juga: Musisi Ambon ajari anak-anak Korsel alat musik Tifa dan Ukulele


 
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023