Jakarta (ANTARA) - Laporan terbaru dari Accenture menunjukkan semua pemimpin atau eksekutif perusahaan di Indonesia sepakat bahwa bisnis mereka perlu memiliki cara yang lebih sistematis untuk mengelola teknologi baru.

“Sebanyak 100 persen eksekutif Indonesia setuju organisasi mereka perlu memiliki cara yang lebih sistematis dalam mengelola penggunaan teknologi baru secara bertanggung jawab dan etis,” kata Country Managing Director Accenture Indonesia Jayant Bhargava saat jumpa media di Jakarta, Kamis.

Laporan Technology Vision 2023 “When Atoms Meet Bits: The Foundation of Our New Reality” itu menyoroti bagaimana tren teknologi yang mendasari konvergensi dunia fisik dan digital bersamaan dengan semakin banyaknya perusahaan yang ingin mempercepat perubahan bisnisnya saat ini.

Baca juga: Inovasi teknologi otomasi bisa atasi kekurangan pekerja terampil

Laporan tersebut mengumpulkan pendapat dari dewan penasihat eksternal dari puluhan praktisi di berbagai sektor di Indonesia yang dilakukan antara Desember 2022 dan Januari 2023.

Menurut Accenture, sebanyak 99 persen para eksekutif Indonesia sepakat bahwa konvergensi dunia digital dan fisik dalam dekade mendatang akan mentransformasi industri mereka.

Mayoritas (99 persen) eksekutif di Indonesia juga menyetujui bahwa perkembangan AI generatif, seperti ChatGPT, membuka era baru untuk perusahaan. Mereka mengharapkan model dasar dari AI tersebut dapat berperan penting dalam strategi perusahaan setidaknya tiga hingga lima tahun ke depan.

Berdasarkan lanskap tersebut, laporan Accenture Technology Vision 2023 pun turut mengidentifikasikan empat tren kunci yang menyoroti isu identitas digital (digital identity), transparansi data (my data, your data, our data), generalisasi AI (generalizing AI), dan timbal balik antara sains dengan teknologi (our forever frontier).

Kemampuan untuk mengautentikasi pengguna dan aset digital, kini dilihat oleh 98 persen eksekutif di Indonesia sebagai suatu strategi bisnis yang harus dilakukan. Para eksekutif di Indonesia (94 persen) juga setuju bahwa transparansi data merupakan kunci keunggulan yang menjadi pembeda bagi perusahaan mereka.

Baca juga: Bappenas: Teknologi dapat dukung capaian pembangunan berkelanjutan

Hampir semua eksekutif (99 persen) setuju bahwa AI generatif akan memunculkan kreativitas dan inovasi serta 100 persen responden meyakini bahwa timbal balik antara sains dengan teknologi akan menjadi pendorong utama untuk berbagai terobosan yang akan terjadi di industri mereka pada dekade berikutnya.

Jayant mengatakan tren-tren kunci tersebut berfungsi sebagai panduan bagi bisnis-bisnis lokal untuk mencapai kesuksesan. Pihaknya percaya bahwa adopsi tren tersebut dapat mendorong perusahaan untuk melakukan inovasi dan menghasilkan produk, layanan, dan model bisnis baru.

Senada, Managing Director of Technology Accenture Indonesia Retno Kusumawati juga menegaskan bahwa keempat tren tersebut dapat menjadi panduan bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk kembali memikirkan strategi bisnis mereka.

“Empat tren ini yang perlu kita pikirkan supaya the blurry of the digital and physical itu jadi valid dan kita jangan sampai lengah,” kata Retno.

Baca juga: Tips sukses jadi "software engineer" di perusahaan teknologi

Baca juga: Tiga ancaman keamanan TI di perusahaan menurut Cisco

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023