Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek (Persero) dalam Januari-Februari saja sudah membukukan keuntungan Rp2,5 triliun, dengan Rp1,1 triliun di antaranya berasal dari jual beli saham.

Dirut PT Jamsostek Elvyn G Masassya di Bandung Sabtu mengatakan, laba lainnya berasal dari obligasi sebesar Rp904 miliar, dari deposito sebesar Rp473 miliar dan dari reksa dana properti serta penyertaan modal Rp142 miliar.

"Ini capaian terbesar dalam sepanjang sejarah PT Jamsostek," kata Elvyn yang sebelumnya pernah menjabat Direktur Investasi BUMN itu. Target investasi dalam RKAP 2013 sebesar Rp14 trliun.

Elvyn optimistis target tersebut akan tercapai.

Sementara dana investasi saat ini sudah mencapai Rp137,3 triliun. Pada Desember 2012 dana investasi masih Rp132,1 triliun atau naik Rp5,2 triliun dalam dua bulan.

Dia menjelaskan bahwa dalam berinvestasi, PT Jamsostek berposisi bukan pedagang (trader) sehingga dalam pembelian saham tidak tergesa-gesa tetapi berjangka waktu.

"Ketika minat pada saham meninggi, justru kita berniat membeli lagi. Bukan, dapat selisih satu digit lalu jual atau beli," kata Elvyn.

Dia menjelaskan, konsep berinvestasi yang dianut adalah berkelanjutan, meraih keuntungan dan penghimpunan dana, perimbangan risiko dan keuntungan, serta berjangka panjang.

Dia juga mengingatkan bahwa faktor ekonomi Indonesia mempengaruhi pencapaian target berinvestasi.

"Jika bagus maka capaian investasi akan terus membaik," katanya.

Karena itu pula, Elvyn selalu mengingatkan bahwa PT Jamsostek tidak berpolitik, tetapi harus tahu kondisi politik yang dapat mempengaruhi minat investasi.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013