Jakarta (ANTARA) — Menyambut pemilihan umum 2024, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A. Ph.D menegaskan pihaknya mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melawan politik uang.

“Tindakan politik uang merupakan nilai tidak terpuji bahkan tercela sehingga tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” ujarnya di acara kampanye anti politik uang dengan tema "Hajar Serangan Fajar" yang digelar oleh KPK di Jakarta, Jum'at.

Ia menekankan kepada para calon peserta pemilu dari semua partai politik baik calon dari Legislatif daerah sampai pusat, Kepala Daerah sampai Presiden untuk menjaga integritas tanpa politik uang dan mengedepankan nilai-nilai Pancasila.

"Yah kita harapkan pesta demokrasi ini sangat aman, nyaman dan tertib dan tidak dinodai dengan politik uang", tutupnya.

Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri, M.Si mengucapkan dan apresiasi kepada BPIP karena terus mendampingi KPK dalam Pembinaan Ideologi Pancasila kepada masyarakat terutama generasi muda.

"Kami ucapkan terimakasih kepada BPIP yang selalu mendampingi KPK karena KPK tidak lepas dari nilai-nilai Pancasila", ujarnya.

Ia juga berpesan kepada anggota partai politik untuk menjaga stabilitas politik, sehingga Pemilu 2024 tidak dikotori dengan politik uang.

Ia menyebut peraktek politik uang sudah jelas melanggar nilai-nilai Pancasila baik sila ke- satu sampai sila ke- lima.

"Praktek politik uang dan korupsi sudah jelas melanggar sila pancasila satu sampai lima yang berkaitan", ucapnya.

Ia juga memaparkan praktek politik uang sangat mengkhawatirkan, hal tersebut berdasarkan survei pada pemilu sebelumnya. Dari jumlah pemilih 72 persen, 47 persen melakukan politik uang. Bahkan politik uang didominasi oleh perempuan umur 35 tahun ke atas.

"Dari hasil analisis kami penyebabnya adalah faktor ekonomi, tekanan sosial, politis dan pihak lain", ucapnya.

KPK terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat, mengajak kepada komponen bersma-sama menggaungkan menolak politik uang.

Target program ini adalah kepada ibu-ibu dengan menggerakan anak-anak muda atau milenial.

"Kalau sadar suara rakyat adalah suara tuhan, maka jangan diperjual belikan suara rakyat", pesannya.

"Pilihlah calon-calon pemimpin bangsa, tanpa mempertaruhkan uang, ayo wujudkan pemilu 2024 tanpa politik uang dan tanpa korupsi", ajaknya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023