Melawan petinju yang lebih tinggi memang lebih mudah tapi dengan catatan Daud Yordan harus bisa bermain dengan jarak rapat. Kalau ini terjadi Daud akan mudah melancarkan pukulan ke lawan
Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas bulu IBO Daud Yordan harus menerapkan pertarungan jarak dekat melawan petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka, kata pelatih Damianus Yordan.

Damianus ketika dihubungi dari Semarang, Minggu, menuturkan pertarungan jarak dekat dilakukan karena ada perbedaan postur tubuh antara Vetyeka dan Daud Yordan.

Postur tubuh Daud kalah tinggi dibandingkan dengan lawannya, yang ini berarti jangkauan pukulan Daud juga kalah panjang.

"Kalau seperti ini Daud Yordan harus bisa masuk dalam jangkauan pukulan dia untuk bertarung dengan jarak rapat, mengingat lawannya sudah pasti akan menjaga jarak saat pertarungan nanti," kata Damianus yang juga kakak Daud Yordan tersebut.

Simpiwe Vetyaka, kelahiran Afrika Selatan 24 Desember 1980, memiliki tinggi badan 170 sentimeter.

Daud Yordan akan berhadapan dengan Simpiwe Vetyeka pada perebutan gelar juara dunia kelas bulu IBO di Senayan, Jakarta, 14 April 2013.

Damianus menuturkan, saat melawan petinju Mongolia Choi Tseveenpuer di Singapura pada 9 November 2012, Daud Yordan kesulitan melayangkan pukulan karena postur tubuhnya sama tinggi.

Sementara itu, Daud Yordan saat ini memasuki tahapan persiapan khusus dengan mitra tanding. Persiapan umum berupa menjaga ketahanan tubuh agar bisa bertarung selama 12 ronde sudah dilakukan Daud beberapa waktu lalu, termasuk kelincahan gerak terutama saat menghindar dari pukulan lawan.

"Sekarang ini masuk ke persiapan khusus dengan mitra tanding, apalagi pihak manajemen akan mendatangkan petinju Filipina sebagai mitra tanding bagi Daud. Mereka akan datang ke sini pada Senin (18/3)," katanya.

Selama dua pekan mendatang, lanjut dia, latihan akan difokuskan pada pertandingan dengan mitra tanding.

"Pada 1 April mendatang kita sudah memulai latihan di Jakarta," katanya.

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013