Melalui seminar internasional ini, diharapkan masyarakat, terutama dunia pendidikan semakin memahami tentang konsep belajar dan juga pemanfaatan teknologi dalam pembelajaranPalangka Raya (ANTARA) -
Seminar internasional yang digelar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (FKIP UMPR) dan Asosiasi Doktor Muhammadiyah Indonesia (ADMI) dan Association of Muslim Community in ASEAN (AMCA) menghadirkan narasumber dari empat negara.
"Seminar internasional berbahasa Indonesia ini bertujuan mendorong penyelenggara dan pengelola pendidikan di Kalteng memiliki referensi menuju pendidikan berstandar internasional. Narasumber merupakan akademisi dari Indonesia, Kamboja, Yaman dan Australia," kata Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf di Palangka Raya, Sabtu.
Menurut dia, di era globalisasi ini persaingan terbuka untuk berlomba memajukan dunia pendidikan tak terhindari, baik di kancah lokal, nasional maupun internasional.
"Untuk itu, UMPR terus berinovasi melalui berbagai program, termasuk menjalin kerja sama dengan semua pihak agar bisa memberikan yang terbaik di dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi," kata Yusuf.
Sehingga, lanjut dia, kehadiran UMPR melalui program tri dharma perguruan tinggi terus dekat dan semakin dirasakan masyarakat serta pemerintah.
Dekan FKIP UMPR Hendri MPd mengatakan kolaborasi pelaksanaan seminar internasional itu juga bertujuan untuk penguatan informasi berkaitan dengan digitalisasi merdeka belajar.
Melalui seminar internasional ini, diharapkan masyarakat, terutama dunia pendidikan semakin memahami tentang konsep belajar dan juga pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Seminar internasional yang dilakukan secara luring dan daring ini menghadirkan lima narasumber dari kalangan akademisi dari empat negara, yakni dari Indonesia Profesor Dr Harun Joko Prayitno dan Profesor Akhsanul In'a PhD, dari Kamboja Profesor Dr Mohamad Zain Musa, dari Yaman Dr Abdullah M Al-Ansi MBA dan dari Australia Dr Robert John Pope.
Melalui seminar ini, wawasan dan pengetahuan masyarakat terutama para peserta juga semakin luas. Tak hanya terbatas pada pelaksanaan pendidikan di dalam negeri, tetapi juga menjangkau pengetahuan pendidikan di negara para narasumber.
Seminar internasional ini juga bentuk kehadiran FKIP UMPR untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Tengah melalui berbagai program dan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi
"Nanti di hasil akhirnya, para peserta juga menulis artikel dalam prosiding internasional yang berbahasa Indonesia. Di publish di jurnal internasional hasil kerja sama dengan ADMI," kata Hendri.
Di antara topik pada "call for papers" atau publikasi hasil penelitian itu adalah pembelajaran dan teknologi informasi, evaluasi pembelajaran berbasis digital dan pengembangan dan inovasi teknologi sekolah inklusi.
"Seminar internasional berbahasa Indonesia ini bertujuan mendorong penyelenggara dan pengelola pendidikan di Kalteng memiliki referensi menuju pendidikan berstandar internasional. Narasumber merupakan akademisi dari Indonesia, Kamboja, Yaman dan Australia," kata Rektor UMPR Dr Muhammad Yusuf di Palangka Raya, Sabtu.
Menurut dia, di era globalisasi ini persaingan terbuka untuk berlomba memajukan dunia pendidikan tak terhindari, baik di kancah lokal, nasional maupun internasional.
"Untuk itu, UMPR terus berinovasi melalui berbagai program, termasuk menjalin kerja sama dengan semua pihak agar bisa memberikan yang terbaik di dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi," kata Yusuf.
Sehingga, lanjut dia, kehadiran UMPR melalui program tri dharma perguruan tinggi terus dekat dan semakin dirasakan masyarakat serta pemerintah.
Dekan FKIP UMPR Hendri MPd mengatakan kolaborasi pelaksanaan seminar internasional itu juga bertujuan untuk penguatan informasi berkaitan dengan digitalisasi merdeka belajar.
Melalui seminar internasional ini, diharapkan masyarakat, terutama dunia pendidikan semakin memahami tentang konsep belajar dan juga pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
Seminar internasional yang dilakukan secara luring dan daring ini menghadirkan lima narasumber dari kalangan akademisi dari empat negara, yakni dari Indonesia Profesor Dr Harun Joko Prayitno dan Profesor Akhsanul In'a PhD, dari Kamboja Profesor Dr Mohamad Zain Musa, dari Yaman Dr Abdullah M Al-Ansi MBA dan dari Australia Dr Robert John Pope.
Melalui seminar ini, wawasan dan pengetahuan masyarakat terutama para peserta juga semakin luas. Tak hanya terbatas pada pelaksanaan pendidikan di dalam negeri, tetapi juga menjangkau pengetahuan pendidikan di negara para narasumber.
Seminar internasional ini juga bentuk kehadiran FKIP UMPR untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kalimantan Tengah melalui berbagai program dan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi
"Nanti di hasil akhirnya, para peserta juga menulis artikel dalam prosiding internasional yang berbahasa Indonesia. Di publish di jurnal internasional hasil kerja sama dengan ADMI," kata Hendri.
Di antara topik pada "call for papers" atau publikasi hasil penelitian itu adalah pembelajaran dan teknologi informasi, evaluasi pembelajaran berbasis digital dan pengembangan dan inovasi teknologi sekolah inklusi.
Kemudian literasi digital dalam pembelajaran, pengembangan desain instruksional, manajemen dan administrasi pendidikan dan topik mengenai pendidikan sosial, humaniora dan kearifan lokal di era digital.
Baca juga: Mahasiswa UB bantu petani lakukan pengecekan kesuburan tanah
Baca juga: PTKIN dan Universitas di Malaysia jalin kemitraan internasional
Baca juga: Universitas Pancasila siapkan SDM handal industri pereketaapian
Baca juga: Mahasiswa UB bantu petani lakukan pengecekan kesuburan tanah
Baca juga: PTKIN dan Universitas di Malaysia jalin kemitraan internasional
Baca juga: Universitas Pancasila siapkan SDM handal industri pereketaapian
Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023