Masyarakat menginginkan dari capres itu, antara lain, yang paling besar adalah kejujuran.
Jakarta (ANTARA) -
Mantan Panglima TNI Jenderal Purn. Andika Perkasa mengatakan hasil survei bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo dari sisi kejujuran atau integritas cukup tinggi.
 
Menurut dia, temuan survei itu terhadap Ganjar seiring dengan harapan masyarakat yang ingin calon pemimpin Indonesia ke depan punya kejujuran dan integritas.

"Survei-survei itu kami menyimpulkan secara umum, masyarakat itu menginginkan dari capres itu, antara lain, yang paling besar adalah kejujuran. Jadi, di dalam bilangnya juga integrity mirip-miriplah, kejujuran ini porsinya 40 persen," kata Andika sebelum memberikan materi pada acara pelatihan juru kampanye Ganjar Pranowo, I News Tower, Jakarta, Selasa.
 
Selain kejujuran, kata mantan Pangkostrad itu, aspek perhatian terhadap rakyat kecil menjadi hal yang diinginkan rakyat terhadap calon pemimpin Indonesia.
 
"Nah, kalau dilihat tadi recognition atau pengakuan masyarakat terhadap tiga capres, Mas Ganjar itu dua variabel ini yang tertinggi, bahkan dua kali lipat. Justru ini perlu dilihat salah satu capital (modal) yang harus dioptimalkan," lanjut mantan Kepala Staf TNI AD (Kasad) itu.
 
Dikatakan pula oleh Andika bahwa keunggulan Ganjar dalam aspek kejujuran dan dekat dengan rakyat bisa dioptimalkan ketika berkampanye pada Pilpres 2024.
 
Andika juga melanjutkan suara milenial menyambut Pilpres 2024 perlu diperhatikan para jurkam untuk memenangkan Gubernur Jawa Tengah itu.
 
Menurut dia, milenial dalam beberapa survei menginginkan pemimpin masa mendatang mewujudkan kesejahteraan, menciptakan lapangan kerja, dan komitmen dalam pemberantasan korupsi.
 
Ia menilai Ganjar sebenarnya sudah membuktikan bisa memenuhi keinginan milenal dari segi kesejahteraan.
 
Ganjar selama memimpin Jawa Tengah, menurut Andika, mampu menurunkan angka kemiskinan di provinsi tersebut.
 
"Mau diukur dari apa saja 'kan ada datanya. Misalnya, dari tingkat kemiskinan. Tingkat kemiskinan menurun. Jadi, periode selama beliau menjabat, khususnya 3 tahun terakhir itu terus menurun. Misalnya, pada tahun 2021 sebesar 9,92 persen jumlah rakyat miskin di Jawa Tengah, kemudian pada tahun 2023 sampai dengan 9,7 sekian persen. Jadi, ada penurunan," ujar Andika.
 
Belum lagi dari human development index atau indeks pembangunan manusia. Menurut dia, itu juga meningkatkan.

"Nah, meningkatnya apakah cukup? Jadi, dari 2022 itu sekitar 74,45, kemudian pada tahun 2023 meningkat menjadi 74,54," ujarnya.

Dengan demikian, pihaknya punya ukuran nasional yang sangat standar itu memperlihatkan Ganjar punya prestasi dalam mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan human development index.
 
Diungkapkan pula bahwa prestasi Ganjar tadi perlu digelorakan ke tingkat nasional agar sosok alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) itu bisa menjadi harapan rakyat untuk mewujudkan ekonomi ke arah lebih baik.
 
"Ini yang menjadi harapan justru bagi mayoritas tadi yang mengharapkan perbaikan ekonomi ini bisa ditangani oleh orang-orang seperti Mas Ganjar," pungkas Andika.

Baca juga: Hasto sebut Andika Perkasa berpeluang jadi cawapres Ganjar Pranowo
Baca juga: Andika Perkasa dukung Ganjar Pranowo sebagai presiden


Sesuai dengan jadwal KPU RI, pendaftaran bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden mulai19 Oktober hingga 25 November 2023.
 
Dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu) disebutkan bahwa pasangan calon presiden/wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.
 
Saat ini ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden/wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.

Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2023