Bengkulu (ANTARA) - Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan Festival Tabut 2023 jadi salah satu upaya mendongkrak perekonomian daerah usai pandemi COVID-19.
 
"Ini mampu menggerakkan perekonomian masyarakat Bengkulu yang sebelumnya sempat terpuruk karena pandemi COVID-19," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Rabu.
 
Dengan pergeseran status ke endemi, masyarakat tentunya bisa beraktivitas kembali seperti biasa. Kegiatan berkumpul dalam jumlah besar pun juga sudah kembali dapat dilakukan.
 
Oleh karena itu, Festival Tabut 2023 kembali bisa dikunjungi masyarakat, tidak hanya warga lokal Provinsi Bengkulu saja, tapi juga provinsi tetangga. Festival kali ini tidak lagi digelar dalam situasi pandemi COVID-19.
 
"Sekarang mulai terasa, pergerakan ekonomi di masyarakat, Festival Tabut juga digelar lewat sinergi bersama para pelaku UMKM," kata Rohidin.
 
Banyak pengusaha mikro, kecil dan menengah juga mengambil bagian dalam kegiatan Festival Tabut 2023 Provinsi Bengkulu. Mereka mempromosikan berbagai hasil produksi di stan-stan bazar yang disiapkan di sekitar Lapangan Merdeka Bengkulu hingga ke Benteng Marlborough yang berada di kawasan pantai Kota Bengkulu.
 
Kegiatan festival itu akan berlangsung selama 10 hari dari 1-10 Muharam atau 19-29 Juli 2023. Selama festival berlangsung, perputaran ekonomi Bengkulu akan terdorong lebih tinggi dari biasanya.
 
Perputaran ekonomi di Festival Tabut 2023 tentunya diharapkan dapat melanjutkan tren positif perekonomian Provinsi Bengkulu yang saat ini sudah tumbuh pada angka 4 persen.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno pun mengajak masyarakat, khususnya masyarakat Bengkulu untuk ikut memeriahkan kegiatan Festival Tabut 2023.
 
"Mengajak seluruh masyarakat Bengkulu untuk memeriahkan Festival Tabut 2023. Festival Tabut sebagai salah satu kegiatan dalam Kharisma Event Nusantara, dan tentunya acara  ini juga upaya Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam memajukan sektor parekraf di provinsi Bengkulu," ujarnya.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023