Pandeglang (ANTARA) -
Produksi pangan Kabupaten Pandeglang, Banten masuk kategori peringkat kedelapan secara nasional sehingga pemerintah daerah terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas gabah.
 
"Kita selama ini surplus, namun sekitar 90 persen gabah hasil panen dipasok ke luar daerah," kata Kepala Dinas Pertanian  dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pandeglang Nasir di Pandeglang, Rabu.
 
Kabupaten Pandeglang hingga kini memberikan kontribusi pangan untuk Banten 34 persen lebih juga untuk nasional, sehingga menempatkan Banten berada di posisi delapan secara nasional.
 
Meski Pandeglang memberikan cukup besar produksi pangan di Banten hingga kedelapan secara nasional dan surplus.
 
Namun, kata dia, produksi panen gabah sekitar 90 persen dipasok keluar daerah, seperti ke Kerawang dan Cirebon.
 
Karena itu, pemerintah daerah kini mencari solusi agar produksi panen gabah itu memiliki nilai tambah untuk pendapatan ekonomi daerah dan petani.
 
Pemerintah daerah kemungkinan akan melakukan pengolahan beras secara profesional dan tidak lagi memasok gabah keluar.
 
Pihaknya juga menyambut positif niat  Pj Gubernur Banten Al Muktabar segera membangun pusat beras di Banten Selatan.
 
Pembangunan pusat beras sebagai solusi agar harkat martabat dalam mengelola potensi gabah bisa selesai dan nama beras Banten untuk negara yang bisa memenuhi kebutuhan rakyat Banten dan Jakarta.
 
"Kita berharap tidak ada lagi gabah dari Pandeglang keluar, tapi boleh keluar dalam bentuk beras Banten," kata Nasir menjelaskan.
 
Menurut dia,produksi pangan di Kabupaten Pandeglang menjadi andalan di Provinsi Banten dengan luas sawah baku 52.640 hektare.
 
Bahkan, total panen sampai bulan Juni 2023 seluas 84.452 hektare.
 
Sedangkan, produksi pangan dari Januari sampai Juni 2023 dengan provitas 6.2 ton gabah kering basah (GKB)/hektare yakni 522.602 ton.
 
Realisasi tanam sampai Juni 2023 mencapai 69.106 hektare dengan sasaran tanam seluas 160.231 hektare.
 
Karena itu, pihaknya minta petani agar melakukan percepatan gerakan tanam menghadapi kekeringan atau El Nino yang puncaknya Agustus - September mendatang.
 
Sebab,kata dia, saat ini curah hujan di Pandeglang hampir setiap hari dan berpeluang pada sore hari.
 
"Kami menargetkan produksi pangan tahun 2023 sebanyak 943.599 ton gabah," kata Nasir.

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023