Solo (ANTARA) - Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudtistek, Hilmar Farid menyatakan kirab pusaka malam Satu Sura di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah menjadi salah satu upaya melestarikan budaya daerah.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Pura Mangkunegaran karena telah menyelenggarakan Satu Sura dan berharap ini menjadi upaya untuk melestarikan budaya,” katanya di Solo, Jawa Tengah, Rabu.

Baca juga: Pura Mangkunegaran Surakarta tiadakan Kirab Malam Satu Sura

Kirab Pusaka Malam Satu Sura Pura Mangkunegaran dipimpin oleh cucu Presiden RI pertama Ir Soekarno (Bung Karno) yang sekaligus merupakan putra pertama KGPAA Mangkunegara IX GPH Paundrakarna Jiwa Suryanegara.

Pada Sura tahun ini terdapat empat pusaka yang dikirab dan diikuti oleh ribuan orang, baik keluarga maupun kerabat Pura Mangkunegaran, termasuk Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

Selain itu, ratusan masyarakat umum juga hadir dan masuk dalam lingkungan Pura Mangkunegaran untuk menyaksikan secara langsung proses kirab dari awal.

Kirab berjalan selama setengah jam dengan menempuh rute gerbang utama Pura Mangkunegaran di Jalan Ronggowarsito, kemudian menuju ke Jalan Kartini dan berlanjut ke Jalan RM Said serta Jalan Teuku Umar hingga kembali ke Pura Mangkunegaran.

“Ini (Kirab Malam Satu Sura Pura Mangkunegaran), juga sekaligus upaya untuk memajukan budaya,” ujarnya.

Baca juga: Kemarin pedagang kelontong dapat bantuan, kirab Satu Sura ditiadakan

Baca juga: Umat Katolik misa Malam Sura di Gua Kerep


Sebagai informasi, perayaan 1 Suro Jimawal 1957 atau 1 Muharam 1445 Hijriah di Solo, Jawa Tengah akan dilaksanakan dengan dua kirab, yakni dari Pura Mangkunegaran dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Kirab Pusaka Dalem Pura digelar pada Selasa (18/7) malam, sedangkan Kirab Keraton Surakarta pada Rabu (19/7) malam nanti dengan menampilkan arakan kerbau bule keturunan Kiai Slamet.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023