Kami menemukan bahwa 2,5 juta hektare lahan gambut dalam KHG di Indonesia berada pada kerentanan kelas tinggi
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pantau Gambut menemukan 2,5 juta hektare lahan gambut pada kesatuan hidrologis gambut (KHG) rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2023 ini.
 
"Kami menemukan bahwa 2,5 juta hektare lahan gambut dalam KHG di Indonesia berada pada kerentanan kelas tinggi," kata Peneliti dan Analis Data Pantau Gambut Almi Ramadhi, dalam diskusi bertajuk Waspada Api di Pelupuk Mata, yang diikuti di Jakarta, Kamis.
 
Almi mengatakan, hasil tersebut diperoleh dari kajian sintesis dari rangkaian kajian Kerentanan Karhutla Jilid Satu dan Dua, yang diterbitkan sebagai upaya mendorong dan mengevaluasi langkah korektif pada kebijakan dan tindakan yang dilakukan pemerintah dalam menanggulangi karhutla.
 
Dia menyebutkan, telah mengklasifikasikan KHG menjadi tiga kelas kerentanan, yakni kerentanan karhutla kelas tinggi, sedang, dan rendah.
 
"Ancaman karhutla pada KHG tahun 2023 ini menjadi permasalahan serius," ujarnya.

LSM Pantau Gambut, kata dia, menjadikan KHG sebagai basis analisis kajian, karena penjagaan dan pemantauan lahan gambut tidak mengenal batas administratif serta harus dilakukan dalam sebuah kesatuan lanskap atau ekosistem.
 
Menurutnya, kerusakan lahan gambut secara ekstrem yang diikuti oleh pelepasan emisi dan zat-zat kimia ke atmosfer, akan membahayakan seluruh tatanan ekologi dan sosial di bumi.
 
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa kunci untuk menghadapi bencana hidrometeorologi basah maupun kering adalah pada tata kelola air.
 
"Jadi untuk kering maupun basah kuncinya di tata kelola air, dan PUPR sangat-sangat mumpuni di hal tersebut bersama-sama balai wilayah sungai dan pemerintah daerah," ujar Dwikorita pada Selasa (18/7).
 
Sebab, menurut dia, meskipun di suatu daerah terdapat kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla), bisa saja di dekatnya terjadi banjir karena perbedaan topografi dan perbedaan yang ditimbulkan dari cuaca lokal.

Baca juga: BNPB sebut karhutla di dua wilayah di Jateng telah dipadamkan
Baca juga: BNPB temukan 490 titik api penyebab karhutla di Provinsi Jambi
Baca juga: Waspada karhutla, BMKG Balikpapan deteksi 15 titik panas di Kaltim

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023