Total komitmen pemerintah yang berhasil didapatkan adalah 14 walikota dan bupati serta 5 gubernur...Jakarta (ANTARA News) - Kampanye "Earth Hour" yang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pemanasan global dan dampak perubahan iklim akan diikuti oleh lebih dari 30 kota di Indonesia.
"Berkat intensitas kampanye di ruang publik dan jejaring sosial maka Earth Hour mengalami peningkatan hingga mampu memobilisasi lebih banyak kota Indonesia untuk berpartisipasi dalam aksi perubahan gaya hidup," kata Direktur Program Iklim dan Energi WWF Indonesia, Nyoman Iswarayoga, dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
WWF Indonesia telah memotori kampanye Earth Hour di Jakarta sejak 2009. Pada 2012 kampanye lingkungan hidup tersebut tercatat sebagai yang terbesar karena berhasil meraih 2 miliar pendukung dari 7.001 kota di 152 negara yang berpartisipasi.
Nyoman mengatakan keterlibatan pemerintah daerah merupakan salah satu keberhasilan meningkatnya animo kampanye Earth Hour di Indonesia
"Total komitmen pemerintah yang berhasil didapatkan adalah 14 walikota dan bupati serta 5 gubernur, sementara untuk wilayah ibu kota sendiri sejak 2009 Gubernur DKI selalu memelopori dukungan terhadap gerakan perubahan untuk Jakarta yang lebih hijau," kata Nyoman.
Seperti tahuh-tahun sebelumnya, kegiatan Earth Hour di Jakarta akan melibatkan pemadaman di sejumlah bangunan ikonik Jakarta sebagai simbol kepedulian lingkungan.
Bangunan-bangunan itu adalah Gedung Balai Kota Provinsi DKI, Monumen Nasional dan Air Mancurnya, Bundaran HI, Air Mancur Arjuna Wiwaha, Patung Pemuda, serta lampu jalan sepanjang ruas jalan protokol seperti Jenderal Sudirman, Thamrin, Gatot Subroto, Rasuna Said.
"Kegiatan di Jakarta sendiri akan dipusatkan di Taman Proklamasi, Sabtu, sekaligus mengajak warga Jakarta agar ruang terbuka hijau seperti taman kota untuk dimanfaatkan sesuai fungsinya," kata Nyoman.
Earth Hour merupakan kegiatan mematikan lampu dan peralatan listrik selama satu jam secara bersamaan di seluruh dunia, yaitu setiap tanggal 23 Maret pada pukul 20.00 waktu setempat.
(ANT)
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013
