Ketua Umum Dekranas Wury Ma'ruf Amin di Padang Panjang, Jumat, mengatakan pelatihan itu dilakukan dalam dua gelombang di dua daerah berbeda di Sumbar.
Gelombang pertama diberikan kepada 100 pelaku UMKM kriya di Kabupaten Solok pada Kamis (20/7) dan gelombang kedua diberikan kepada 200 pelaku UMKM kriya di Padang Panjang pada Jumat.
Materi yang diberikan dalam kegiatan, di antaranya perizinan berusaha, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), pemasaran produk, pengembangan bisnis, target pasar, desain produk, dan literasi keuangan.
"Kegiatan ini memiliki peran penting untuk meningkatkan kompetensi pelaku usaha UMKM kriya. Peningkatan kompetensi adalah kunci untuk membantu UMKM kriya menjadi kompetitif," katanya.
Baca juga: Dekranas sebut Indonesia punya potensi besar bidang industri kriya
Ia menyebut peningkatan daya saing produk menjadi hal yang penting untuk menjaga kelangsungan usaha.
Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sumbar Harneli Mahyeldi mengatakan pengembangan potensi UMKM kriya juga membutuhkan dukungan akademisi, salah satunya dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang.
"ISI Padang Panjang memiliki Program Studi Karya Seni, Pendidikan Kriya dan Prodi Desain Produk. Ini sangat sesuai dengan visi misi Dekranas untuk mengembangkan UMKM salah satunya di bidang kriya," katanya.
Ia optimistis dengan dukungan semua pihak, termasuk perguruan tinggi, produk UMKM kriya Sumbar bisa bersaing di pasar global.
Sumbar memiliki sejumlah produk seni kriya yang menonjol, di antaranya batik, tenun, sulaman bordir, kerajinan anyaman, kerajinan kulit, dan kerajinan logam (emas dan perak).
Baca juga: Ketum Wury Ma'ruf Amin soroti kurangnya perajin di HUT ke-43 Dekranas
Baca juga: Dekranas tegaskan kerajinan masih jadi tuan di negeri sendiri
Baca juga: Dukung UMKM Naik Kelas Krakatau Steel Gandeng Dekranas dan KBUMN Beri Pelatihan
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2023
