Banjarmasin (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengembangkan teknologi mitigasi bencana tingkat desa yang masuk program pemanfaatan dana desa.
 
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kalimantan Selatan Ahmad Zaky Maulana di Banjarmasin, Sabtu, menyampaikan, daerahnya memfokuskan mengembangkan inovasi teknologi tepat guna atau TTG berbasis mitigasi bencana di tingkat desa.
 
Menurut dia, program ini sudah dimulai sejak 2022 sebagai salah satu pemanfaatan dana desa yang ditetapkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia.
 
Program ini juga, ungkap dia, sesuai visi Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor dalam menciptakan lingkungan yang berbasis ketahanan bencana.
 
Disampaikan Zaky, teknologi tepat guna terhadap penanganan mitigasi bencana disinergikan dengan percepatan kenaikan status Indeks Desa Membangun (IDM).
 
Baca juga: Pemkab HST tanam pohon di tebing guna cegah bencana

Baca juga: Cegah karhutla, Barisan Pemadam Kebakaran se-Kalsel latihan bersama
Terutama, lanjut dia, indeks ketahanan lingkungan yang bertujuan desa akan tanggap bencana dan Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna (Posyantek).
 
Menurut dia, hal ini memiliki peran utama dalam hal penanganan bencana di perdesaan serta menciptakan ide kreativitas.
 
"Kami juga sudah melombakan teknologi tepat guna mitigasi bencana ini pada bulan Mei lalu," tuturnya.
 
Dinyatakan dia, adanya pemerataan teknologi tepat guna yang bergerak di sektor mitigasi bencana bisa menambah kenaikan indeks desa membangun (IDM).
 
Menurut dia, dengan hal tersebut desa-desa di Kalimantan Selatan dibentuk Posyantek untuk diarahkan dan dibina agar menghasilkan karya-karya teknologi tepat guna termasuk dalam hal mitigasi bencana.
 
“Dari teknologi tepat guna dapat memperkenalkan sepak terjang Posyantek yang tersebar di Kalsel dalam berinovasi membangun desa dengan karya," tuturnya.
 
Dijelaskan Zaky, teknologi tepat guna merupakan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan mudah dimanfaatkan oleh masyarakat, tidak merusak lingkungan dan dapat menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi.
 
"Sesuai dengan kondisi saat ini teknologi tepat guna diarahkan untuk menjaring teknologi yang ada sesuai dengan kebutuhan masyarakat berbasis mitigasi bencana," demikian kata Zaky.
   
 

Pewarta: Sukarli
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023