Bentuk komitmen E2S dalam mendukung penyebaran informasi tentang pencapaian Proper....
Jakarta (ANTARA) - Energy and Mining Editor Society (E2S), paguyuban para editor media nasional, menggelar kompetisi Proving League 2023 sebagai ajang pembuktian perusahaan melaksanakan tata kelola program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) di sektor energi dan sumber daya mineral (ESDM).

Ajang pembuktian ini diikuti para wakil dari perusahaan di sektor ESDM yang memperoleh minimal Kandidat Emas atau Predikat Emas pada pelaksanaan Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada tahun 2022.

Chairman E2S Dudi Rahman, di Jakarta, Sabtu, mengatakan penyelenggaraan Proving League adalah bentuk komitmen E2S dalam mendukung penyebaran informasi tentang pencapaian Proper dan mendukung formulasi pengetahuan dalam manajemen pengelolaan lingkungan.

"Melalui Proving League, E2S turut mengampanyekan kinerja industri dan kontribusi serta kemajuan dunia usaha Indonesia untuk menjawab isu-isu global yang terkait dengan pengelolaan lingkungan," ujar Dudi dalam sambutan pembukaan E2S Proving League 2023.

Penyelenggaraan Proving League 2023 diikuti sebanyak 27 peserta dari berbagai perusahaan, naik dibandingkan tahun 2022 yang melibatkan 24 perusahaan.

Pada ajang untuk mempersiapkan diri bagi perusahaan dalam menghadapi penilaian Proper ini, Grup Pertamina mengirimkan 25 peserta, antara lain PT Pertamina Hulu Rokan dan PT Pertamina Hulu Indonesia; Subholding Refinery & Petrochemical (PT Kilang Pertamina Internasional); PT Pertamina Gas; PT Pertamina Geothermal Energy Tbk; dan PT Pertamina Patra Niaga melalui 10 regional.

"Dua perusahaan pertambangan batu bara juga berpartisipasi pada Proving League tahun ini, yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan PT Berau Coal," kata Dudi pula.

Para peserta akan dinilai sekaligus mendapat masukan dari dewan juri yang terdiri dari pakar TJSL dan dosen Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Universitas Padjadjaran Risna Resnawaty; pengamat ekonomi energi dan Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Dr Komaidi Notonegoro, dan Lili Hermawan MAP yang mewakili unsur media.

Menurut Risna, aspek pemberdayaan masyarakat dan inovasi sosial yang dilakukan perusahaan menjadi faktor penilaian penting dalam Proper.

Ia menilai program TJSL adalah sebuah solusi untuk praktik bisnis yang berkelanjutan dan sadar sosial.

"Pelaksanaan CSR dan inovasi sosial ini tidak dapat dilakukan sendirian oleh perusahaan. Hal itu membutuhkan kolaborasi agar kebutuhan masyarakat terpenuhi secara berkelanjutan dan penciptaan bidang pekerjaan atau aktivitas masyarakat lokal untuk menunjang local livelihoods generation," katanya menegaskan.

Sebanyak 3.259 perusahaan ikut serta pada Proper periode 2021-2022, naik 27 persen dari jumlah peserta tahun sebelumnya 2.593 perusahaan. Tahun ini, seiring dengan proses pemulihan perekonomian setelah pandemi COVID-19, jumlah perusahaan yang akan terlibat dalam Proper diprediksi meningkat.
Baca juga: Kilang Pertamina raih empat penghargaan di E2S Proving League 2022
Baca juga: Pertamina Hulu Energi borong penghargaan di E2S Proving League 2022

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023