Washington (ANTARA) - Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar seperempat persentase poin pada Rabu (26/7/2023) dan Ketua Fed Jerome Powell mengatakan ekonomi masih perlu melambat dan pasar tenaga kerja melemah agar inflasi "secara kredibel" kembali ke target 2,0 persen bank sentral AS.

Kenaikan itu, yang ke-11 dari Fed dalam 12 pertemuan terakhirnya, menetapkan suku bunga acuan overnight di kisaran 5,25 persen-5,50 persen, tingkat yang terakhir terlihat sesaat sebelum jatuhnya pasar perumahan tahun 2007 dan yang belum pernah dilampaui secara konsisten selama sekitar 22 tahun.

"Komite (Pasar Terbuka Federal) akan terus menilai informasi tambahan dan implikasinya terhadap kebijakan moneter," kata Fed dalam bahasa yang sedikit berubah dari pernyataan 14 Juni dan membiarkan opsi kebijakan bank sentral terbuka saat mencari titik berhenti untuk siklus pengetatan saat ini.

Powell juga tidak membuat janji, dengan pertemuan September delapan minggu dari sekarang dianggap "hidup" untuk kenaikan suku bunga lainnya, meskipun berlanjutnya perlambatan inflasi dan data ekonomi yang lebih lemah juga dapat mendorong pembuat kebijakan untuk berhenti.

Dalam konferensi pers setelah langkah kebijakan terbaru Fed, kepala Fed mengatakan bank sentral sangat memperhatikan "totalitas" data yang masuk, dan khususnya mempelajarinya untuk tanda-tanda bahwa ekonomi sedang menuju periode pertumbuhan "di bawah tren" yang menurut Powell diperlukan agar inflasi turun.

Ukuran harga utama masih meningkat lebih dari dua kali lipat target Fed. Sementara inflasi telah mereda, hal itu sejauh ini terjadi dengan biaya yang tidak terlalu besar bagi pasar tenaga kerja, di mana tingkat pengangguran tetap rendah di 3,6 persen.

Pertumbuhan ekonomi tetap di atas tingkat tren yang diperkirakan Fed sebesar 1,8 persen; para ekonom yang disurvei oleh Reuters mengharapkan data pada Kamis waktu setempat akan menunjukkan produk domestik bruto kuartal kedua berkembang hanya pada tingkat itu.

Powell mengakui sebagai perkembangan positif bahwa inflasi telah turun dari level tertinggi tahun lalu tanpa kerusakan ekonomi yang serius.

Tetapi ketika The Fed memasuki periode sulit dalam melawan inflasi, menyeimbangkan kebutuhan untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut terhadap risiko terlalu jauh, dia mengatakan menyelesaikan tugas inflasi kemungkinan akan membutuhkan beberapa kerugian ekonomi.

"Kasus dasar saya adalah bahwa kita akan dapat mencapai inflasi kembali ke target kita tanpa penurunan yang sangat signifikan yang mengakibatkan tingkat kehilangan pekerjaan yang tinggi," kata Powell. "Tapi masih jauh untuk memastikannya dan kita memiliki banyak hal yang tersisa ... Mengurangi inflasi kemungkinan akan membutuhkan periode pertumbuhan di bawah tren dan beberapa kondisi pasar tenaga kerja yang melemah."

Seperti yang dinyatakan setelah pertemuannya bulan lalu, The Fed mengatakan akan mengamati data yang masuk dan mempelajari dampak kenaikan suku bunga terhadap ekonomi "dalam menentukan sejauh mana penguatan kebijakan tambahan yang mungkin tepat" untuk mencapai target inflasinya.

Meskipun data inflasi sejak pertemuan Fed 13-14 Juni lebih lemah dari yang diharapkan, pembuat kebijakan enggan untuk mengubah pendekatan hawkish mereka sampai ada lebih banyak kemajuan dalam mengurangi tekanan harga.

Dalam proyeksi terbaru mereka, yang dikeluarkan pada akhir pertemuan Juni, 12 dari 18 pembuat kebijakan mengatakan mereka mengantisipasi setidaknya satu kenaikan suku bunga lagi akan diperlukan pada akhir tahun ini agar kondisi keuangan cukup ketat untuk memastikan inflasi terus menurun.

Powell mengatakan keputusan akan terus dibuat berdasarkan pertemuan demi pertemuan dan bahwa para pejabat hanya dapat memberikan panduan terbatas tentang kebijakan moneter selanjutnya di lingkungan saat ini.

"Sangat mungkin bahwa kami akan menaikkan suku bunga dana (federal) lagi pada pertemuan September jika data diperlukan, dan saya juga akan mengatakan bahwa mungkin saja kami akan memilih untuk tetap stabil pada pertemuan itu" jika itu keputusan kebijakan yang tepat, kata Powell.

Namun, dia memperingatkan untuk tidak mengharapkan pelonggaran suku bunga jangka pendek. "Kami akan merasa nyaman memangkas suku bunga ketika kami merasa nyaman memangkas suku bunga, dan itu tidak akan terjadi tahun ini," kata Powell.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023