Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyatakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Ibu Kota saat ini masih terkendali.
 
"DBD enggak ada penambahan, dibandingkan bulan lalu turun, dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu juga lebih kecil. Artinya kasusnya terkendali," kata Ani di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis.
 
Meskipun kasus DBD di Jakarta saat ini masih terkendali, Dinas Kesehatan (Dinkes) tetap mengimbau masyarakat untuk memperkuat pencegahan DBD melalui Pemberantasan Saran Nyamuk (PSN) 3M Plus, yakni menguras, menutup dan mendaur ulang.
 
"Iya tetap, sarang nyamuk, pemberantasan sarang nyamuk, jaga tempat tempat yang jadi sarang nyamuk," ujar Ani.

Baca juga: Jakarta Selatan gerebek jentik untuk cegah DBD
 
Selain itu, Ani juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika ditemukan adanya kasus DBD sehingga pihaknya dapat melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE).
 
"Nanti kalau memang betul ada kasus ya diutus nanti," ujar Ani.
 
Jumlah kasus DBD di Provinsi DKI Jakarta 2023 pada Juni sebanyak 162 kasus. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan awal 2023 pada Januari sebanyak 525 kasus, Februari (434), Maret (494), April (499) dan Mei (444).
 
Untuk tahun 2022 sebanyak 8.138 kasus. Selama 2023 ini, Jakarta Timur menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak, yaitu 640 kasus. Disusul Jakarta Barat (625), Jakarta Selatan (540), Jakarta Utara (521), Jakarta Pusat (232) dan Kepulauan Seribu hanya satu kasus.
 
"Bulan Mei-Juni 2023 kasusnya mengalami penurunan dibandingkan diawal tahun 2023 (Januari-Februari) dan dibandingkan tahun 2022, kasus 2023 mengalami penurunan," kata Ani.

Baca juga: Dinkes DKI minta masyarakat perkuat pencegahan DBD
 
Ani menjelaskan, penyebab DBD karena adanya virus dengue, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4 yang ditularkan dari nyamuk.
 
Virus DEN-1 merupakan virus yang akan sangat mudah menyebar, meskipun pada daerah yang belum pernah terjangkit sebelumnya. Virus ini paling mudah ditularkan karena sifatnya yang kuat ketika berada dalam tubuh nyamuk maupun manusia, tetapi tidak menyebabkan pengidapnya sakit parah.
 
Selanjutnya virus DEN-2 dan DEN-3 menjadi virus demam berdarah yang dinilai paling ganas, karena cenderung menyebabkan pengidapnya sakit parah.
 
Terakhir virus DEN-4, yaitu jenis virus yang paling sedikit ditemukan dan tidak bersifat ganas. Virus ini juga paling jarang diteliti, karena paling sedikit jumlah penyebarannya.
 

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023