Jakarta (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengapresiasi kerja para penyuluh Keluarga Berencana (KB) di Jateng yang berjuang di garis depan untuk menurunkan stunting.
 
“Saya kalau kunjungan, pertanyaan saya pasti paket, ada berapa yang stunting, jadi saya tes kepala desa-nya, kadang-kadang tidak hafal. Tapi kalau bidan, penyuluh KB itu pasti sat set (cepat dan tanggap,” kata Ganjar dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.
 
Pernyataan ini disampaikan Ganjar dalam acara Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Ikatan Penyuluh KB (IPeKB) se-Jawa Tengah yang digelar di Gor Tri Sanjaya Slawi, Kabupaten Tegal, yang dihadiri oleh 1.600 penyuluh KB dari kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
 
Ia mengatakan, kolaborasi para pemangku kepentingan di lapangan menjadi bagian yang sangat penting dalam upaya penanganan stunting.

Baca juga: Ganjar apresiasi penanganan stunting dengan metode herbal

Baca juga: Ganjar raih penghargaan Satyalancana Wira Karya 2023 dari BKKBN
 
“Tadi saya melihat penanganan balita, ibu hamil, termasuk yang stunting, waktu di Banyumas, saya tanya ada nggak yang stunting, (jawabnya) tidak ada, itu berarti semangatnya tinggi, ada aksi dan kolaborasi yang konkret, pasti penyuluhnya juga rajin,” ujar Ganjar.
 
Selain itu, ia juga menuturkan, pemerintah Jateng selalu fokus dan terus bekerja dalam upaya penanganan stunting tanpa perlu memperdebatkan sumber data yang digunakan sebagai rujukan.
 
“Banyak yang marah, Pak Ganjar ini nggak enak kalau kita kayak gini, nanti dikira tidak bekerja. Ra sah emosi, tenang wae (jangan emosi, tenang saja), justru sekarang dalam bekerja kita harus lebih keras agar nanti dalam Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) nanti, kita bisa mencatat angka yang mendekati,” ucap dia.
 
Adapun berdasarkan data SSGI Tahun 2022, prevalensi stunting di Jawa Tengah berada di angka 20,8 persen, sedang menurut data Elektronik – Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2022, prevalensi stunting menunjukkan angka 11,9 persen.

Baca juga: Ganjar ingatkan kades soal target penurunan kemiskinan dan tengkes

Baca juga: Gubenur Jateng: Replikasi program pemda yang bagus kurangi tengkes

 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023