Ada potensi intensifikasi vanili di Lampung....
Bandarlampung (ANTARA) - Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengatakan bahwa Provinsi Lampung berpotensi mengembangkan lagi kejayaan komoditas vanili di daerahnya.

"Komoditi vanili saat ini sedang naik daun dan memang masih panjang sekali progresnya untuk mengembangkan kembali. Dan ini memang menjadi salah satu fokus pengembangan kami saat ini untuk mengembalikan kejayaan vanili di berbagai daerah," ujar Kepala Pusat Standardisasi Instrumen Perkebunan (PSIP) BSIP Kementerian Pertanian Republik Indonesia Syafaruddin, di Bandarlampung, Kamis.

Dia mengatakan dengan pernah mengembangkan komoditas vanili di Lampung, potensi intensifikasi vanili di daerah ini dapat dilakukan kembali untuk menambah jumlah komoditas unggulan daerah.

"Ada potensi intensifikasi vanili di Lampung, tadi juga sudah berdiskusi dengan Gubernur Lampung agar tidak hanya komoditas yang saat ini saja tapi bisa mengembangkan komoditas potensial seperti vanili di sini," katanya lagi.

Saat ini pihaknya tengah berupaya terus mengembangkan benih vanili berkualitas untuk dibagikan kepada petani.

"Kami sedang mengembangkan benih untuk dibagikan secara gratis. Sebab sekarang ketersediaan sumber benih vanili masih terbatas, dan permintaan dari berbagai daerah sangat banyak," ujarnya pula.

Dia menjelaskan Provinsi Lampung pun dinilai berpotensi untuk memasarkan vanili secara luas ke berbagai negara melalui Pelabuhan Panjang sebagai pintu gerbang perdagangan komoditas asal Pulau Sumatera.

"Lampung ini ideal untuk ekspor komoditas pertanian salah satunya vanili. Sehingga pengembangan komoditas vanili ini memang perlu ditingkatkan lebih luas di Lampung sebagai salah satu komoditas perkebunan penopang perekonomian daerah," kata dia lagi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung produksi tanaman vanili terakhir tercatat pada 2014 dengan total produksi 63 ton yang berasal dari Kabupaten Lampung Barat sebanyak 2 ton, Kabupaten Tanggamus berjumlah 5 ton, Lampung Selatan 20 ton, Pesawaran 24 ton, Pesisir Barat 1 ton, dan Kota Bandarlampung 11 ton.
Baca juga: Lampung kembali kembangkan 50 hektare lahan vanili

Pewarta: Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023