Jakarta (ANTARA News) - Ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan-Hendra Setiawan bertekad mengejar peringkat setinggi mungkin demi mengamankan posisi mereka menjelang Kejuaraan Dunia nanti.

"Biar aman harus kita push dulu sehingga ranking mereka bisa di jajaran seeded (unggulan)," kata kepala pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi di Pelatnas Cipayung, Jakarta, Rabu.

Kejuaraan Dunia menjadi incaran berikutnya pasangan yang baru dibentuk enam bulan lalu sejak Olimpiade 2012 itu.

Untuk meraih tiket turnamen yang berlangsung Agustus mendatang, pemain minimal harus duduk pada peringkat 20 dunia. Saat ini, posisi Ahsan-Hendra masih bertengger di urutan 20 maka agar tidak perlu melalui tahap kualifikasi Ahsan-Hendra harus meningkatkan peringkat mereka.

"Kalau target di Kejuaraan Dunia bertahap saja yang penting kejar poin dulu jadi bisa lebih konsentrasi biar dapat seeded. Apalagi ganda putra lainnya diluar pelatnas juga bagus ada Hendra Aprida Gunawan-Yonatan Suryatama Dasuki dan Markis Kido-Alvent Yulianto," ujar Ahsan.

Setelah dipertemukan enam bulan lalu usai Olimpiade 2012, prestasi Ahsan-Hendra meroket dari peringkat di bawah 50 dunia sampai kini peringkat 20 dunia. Mereka berhasil meraih gelar perdana Malaysia Terbuka Super Series 2013.

Namun pada turnamen keenam mereka di All England, Ahsan-Hendra hanya mampu menembus semifinal setelah dijegal pasangan China Liu Xiaolong-Qiu Zihan.

"Saat itu dari segi teknik mereka sudah berjalan dengan semestinya namun kegagalan mereka ada dari unsur non teknis seperti ketegangan dan keberuntungan yang belum ada di Ahsan-Hendra," jelas Herry.

Herry menekankan pasangan tersebut terutama Ahsan agar lebih percaya diri. Mereka menjadi pelapis utama yang diandalkan selain pasangan Angga Pratama-Rian Agung Saputro.

"Keyakinannya masih belum sempurna, kadang dia ada, kadang hilang. Belum konsisten dari segi percaya diri. Ditambah mereka baru melewati enam turnamen jadi rotasi perputaran belum 100 persen sempurna," tambahnya.

Pewarta: Monalisa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013