Presiden Joko Widodo dan para menteri telah memerintahkan jajarannya untuk mencari cara memanfaatkan dan mengoptimalkan produk-produk dalam negeri yang terbaik
Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Heru Pambudi mengharapkan pertemuan Business Matching Tahap VI-Indonesia Catalogue Expo and Forum (BM VI-ICEF) menghasilkan satu kesepakatan konkret yang ditindaklanjuti dengan adanya transaksi bisnis.

"Minggu depan itu akan ada, paling tidak ada desk business matching, kemudian juga ada pameran-pameran, dan juga ada konsultasi, serta ada seminar dan FGD (forum group discussion). Harapan kita adalah betul-betul minggu depan, karena dia expo, suatu kebersamaan, betul-betul bisa men-generate satu kesepakatan dan konkret nanti ditindaklanjuti dengan real-nya ada transaksi," ujar dia dalam acara Road to BM VI-ICEF Diskusi Panel dengan tema "Merdeka Belanja Produk Dalam Negeri untuk Kemandirian Bangsa" yang dipantau secara virtual di Jakarta, Jumat.

Untuk kegiatan seminar Jumat ini dan hari-hari menjelang BM VI-ICEF, diharapkan pula dapat membicarakan hal konkret guna menghasilkan sebuah rekomendasi visible dan applicable dalam rangka mengembangkan produk-produk dalam negeri, sehingga Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Lebih lanjut, dia menyatakan Presiden Joko Widodo dan para menteri telah memerintahkan jajarannya untuk mencari cara memanfaatkan dan mengoptimalkan produk-produk dalam negeri yang terbaik.

"Nah, kemudian kita berpikir, berkumpul seperti ini, maka lahirlah ide yang sederhana sebenarnya, yaitu kita bersama-sama melakukan pengadaan, pengadaan bersama," katanya.

Dulu, pengadaan dilakukan secara masing-masing dari setiap satuan kerja (satker) yang ada. Ide sederhana tersebut kemudian berubah menjadi pengadaan yang dilakukan pada setiap kementerian/lembaga (K/L) yang dinilai jauh lebih efisien dan efektif, lalu ide ini berkembang sehingga pengadaan dilakukan antar-K/L.

"Alhamdulillah, saya tidak menyebut angkanya, tetapi harganya itu bisa menjadi tidak lebih dari separuh, ini kan dahsyat, luar biasa. Sehingga, kalau ini bisa kita kembangkan terus, maka mudah-mudahan ini bisa Indonesia bisa menjadi lebih mandiri," ungkap Heru.

Sejak adanya kebijakan untuk melakukan pengadaan barang-barang lokal antar-K/L, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diberikan pembinaan agar berbagai komoditas yang dijual dapat lebih baik secara kualitas.

"(Apa) yang harus kita pikir adalah bagaimana kita membuat perintah Presiden, para menko (menteri koordinator), para menteri itu menjadi konkret dan pada akhirnya membuat Indonesia dengan pasar yang 260-270 juta ini bisa mandiri," ucap dia.

Pada BM VI-ICEF yang diadakan minggu depan, dia menyatakan akan ada kehadiran sekitar 4.500 peserta yang akan saling bertemu satu sama lain, mulai dari bagian penjual, pembeli, pengadaan, hingga supplier barang.

Baca juga: Kemenkeu beri keringanan UMKM soal tarif PNBP untuk PUPR
Baca juga: DJBC siapkan insentif fiskal hingga nonfiskal untuk dukung ekspor UMKM
Baca juga: Kemenkeu buka ruang besar lembaga keuangan biayai UMKM


Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023