Jakarta (ANTARA) - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) pada semester pertama 2023 meraih total pendapatan double digit sebesar Rp15,78 triliun atau naik 12 persen lebih tinggi dibanding periode sama tahun sebelumnya (YoY).

“Perusahaan berhasil mencatat kinerja yang solid, tumbuh double digit untuk Semester I 2023. Untuk pendapatan data dan layanan digital mencapai Rp14,41 tirilun, atau sekitar 91 persen dari total pendapatan," kata Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Disampaikan, selama periode ini, perusahaan terus memperkuat eksekusi strategi konvergensi dengan mendorong bisnis fixed mobile convergence (FMC) di semua area, termasuk pada produk, infrastruktur jaringan dan IT, hingga manajemen.

Pertumbuhan yang kuat ditambah dengan keunggulan pengelolaan biaya tersebut membawa dampak positif terhadap EBITDA yang tumbuh 14 persen YoY dengan margin yang meningkat ke 49 persen, menjadi Rp7,65 triliun. Selain itu, perusahaan juga membukukan pertumbuhan laba bersih setelah dinormalisasi (NPAT), yaitu sebesar Rp658 miliar.

Perusahaan menutup semester pertama 2023 dengan total pelanggan sebanyak 58 juta, dengan pencapaian blended ARPU (average revenue per user) yang juga meningkat dari Rp38 ribu di periode yang sama tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp41 ribu. Meningkatnya blended ARPU ini tentunya searah dengan fokus perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif.

Selain itu, strategi transformasi digital yang dijalankan XL Axiata termasuk dalam mengembangkan pengalaman pelanggan melalui aplikasi MyXL dan AXISNet terus menunjukkan efektivitasnya. Kedua aplikasi telah memberikan hasil yang sangat kuat hingga enam bulan pertama 2023. Tercatat lebih dari 27 juta pelanggan yang aktif menggunakan MyXL dan AXISNet, dengan pertumbuhan Monthly Active User (MAU) telah mencapai 77% sejak Desember 2021.

Salah satu kunci pertumbuhan perusahaan adalah personalisasi penawaran dan layanan. Strategi tersebut terus diterapkan di sepanjang semester pertama 2023 ini. Hasilnya, data net promoter score (NPS) terus meningkat secara signifikan, sehingga mendorong penggunaan layanan dan pada akhirnya juga membantu meningkatkan pendapatan.

Pada sisi jaringan, upaya peningkatan kualitas jaringan yang terus dilakukan XL Axiata telah berhasil meningkatkan performa jaringan dan pengalaman pelanggan. Komitmen perusahaan memperkuat jaringan jelas tercermin dari pengalokasian belanja modal (Capex) sebesar Rp8 triliun, yang mayoritas untuk mendukung kebutuhan ekspansi jaringan.

Hingga akhir Juni 2023, total jumlah BTS XL Axiata mencapai 150.261 BTS (2G & 4G), dengan jumlah BTS 4G sebanyak 97.125 ribu unit. Jumlah BTS 4G ini tumbuhan 9,8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. dengan tingkat keterhubungan dengan jaringan fiber optik mencapai 59 persen (fiberized).

Posisi keuangan XL Axiata sehat per akhir Juni 2023, utang kotor tercatat di angka Rp9,97 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,67x dengan utang bersih tercatat sebesar Rp8,4 triliun. "XL Axiata tidak memiliki utang berdenominasi dolar AS," kata Dian.

Baca juga: XL Axiata meluncurkan teknologi "Fiber To The Room" 
Baca juga: Sinyal 4G XL Axiata tersedia di seluruh jalur LRT Jabodebek
Baca juga: XL Axiata siapkan jaringan 4G di sepanjang Tol Cisumdawu

 

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023