Jakarta (ANTARA) - Samsung Electronics bertujuan meningkatkan penjualan ponsel lipat menjadi lebih dari 20 persen dari total penjualan lini Galaxy di seluruh dunia.

"Tahun ini akan menjadi titik balik bagi Samsung untuk menjadikan ponsel lipat sebagai produk utama," kata Presiden dan Kepala Divisi mobile Samsung Electronics, Roh Tae-moon dalam konferensi pers di Seoul, Jumat (28/7).

Dalam beberapa tahun mendatang, penjualan ponsel lipat bisa mencapai 100 juta unit per tahun di seluruh dunia, kata dia mengutip laporan-laporan berbagai perusahaan riset industri.

Sejak Samsung pertama kali memperkenalkan bentuk baru ini pada tahun 2019, lebih banyak perusahaan telah bergabung dalam segmen high-end, termasuk Google dan Motorola, dan ekosistem manufaktur telah berkembang, yang menurutnya menunjukkan kemungkinan ponsel lipat menjadi produk utama.

Baca juga: Samsung Galaxy Z Flip 5 dan Z Fold 5 hadirkan peningkatan desain

Pada Rabu (26/7), Samsung menggelar acara peluncuran produk global Galaxy Unpacked, untuk pertama kalinya di negara asalnya, Seoul, untuk memperkenalkan edisi kelima ponsel lipat Galaxy Z Flip 5 dan Fold 5, serta produk lainnya.

Galaxy Z Fold 5 menjadi lebih ramping dan ringan, dengan sistem engsel baru, sedangkan Galaxy Z Flip 5 dilengkapi dengan layar full-cover yang memungkinkan pengguna melakukan lebih banyak hal tanpa harus membuka ponsel.

Pada tahun 2025, Samsung berharap dapat meningkatkan bagian ponsel lipat menjadi setengah dari total penjualan ponsel pintar, menjadikannya pilar lain dari perusahaan, selain seri utama Galaxy S, dan kategori kunci di segmen mewah.

Menurut riset pasar Canalys, Samsung menyumbang sekitar 77 persen dari total pengiriman ponsel lipat di seluruh dunia tahun lalu.

Baca juga: Ini harga Samsung Galaxy Z Flip 5, Z Fold 5, dan Watch 6 di Indonesia

Diperkirakan pengiriman ponsel lipat akan mencapai 21,4 juta unit tahun ini, naik lebih dari 50 persen dari tahun sebelumnya, seiring dengan semakin diterimanya bentuk baru ini oleh konsumen, kata International Data Corp.

Pada tahun 2027, angka tersebut diperkirakan bisa mencapai 48,1 juta unit didorong oleh permintaan yang sehat untuk bentuk baru yang berkembang ini.

Roh mengatakan prioritas Samsung adalah menjadikan ponsel lipat sebagai produk massal. Jika perusahaan berhasil mencapai tujuan tersebut, keuntungan secara alami akan mengikuti, tambahnya.

Untuk mencapai audiens yang lebih luas, ia mengatakan perusahaannya telah bekerja sama dengan mitra global untuk mengurangi biaya produksi ponsel lipat.

"Kami bekerja di bawah kondisi bisnis yang menantang, tetapi kami memiliki pengalaman dan keahlian yang luas dalam mengatasi kesulitan semacam itu untuk menciptakan produk-inovatif," kata Roh.

Baca juga: Samsung wujudkan inovasi berkelanjutan pada sederet produk terbaru

"Kami akan berusaha menghadapi kesulitan di paruh kedua tahun ini," tambah dia.

Sejak meluncurkan model sebelumnya pada musim panas tahun lalu, Samsung telah menjual hampir 10 juta ponsel lipat, katanya. Dia berharap seri Fold dan Flip terbaru akan membantu perusahaan mengukuhkan posisi terdepan di pasar, tanpa memberikan target penjualan spesifik untuk model-model baru tersebut.

Di Korea Selatan, di mana tingkat adopsi bentuk baru ini termasuk yang tertinggi di dunia, Samsung bertujuan membuat ponsel lipat menjadi salah satu dari tiga penjualan ponsel Galaxy flagship tahun ini.

Peluncuran baru ini dilakukan sehari sebelum Samsung mengumumkan hasil keuangan kuartal kedua.

Baca juga: Samsung luncurkan Galaxy Tab S9 Series, berapa harganya?

Pada Kamis (27/7), Samsung melaporkan penurunan laba operasional sebesar 95 persen selama tiga bulan hingga Juni, karena krisis makroekonomi telah berdampak pada permintaan chip yang digunakan dalam perangkat elektronik mulai dari ponsel hingga komputer dan mobil.

Divisi mobile mencatat keuntungan sebesar 3,04 triliun won, turun dari 3,94 triliun won dari kuartal sebelumnya, karena efek peluncuran Galaxy S23 pada bulan Februari mulai meredam.

Dengan peluncuran Galaxy Z Fold 5 dan Flip 5, Samsung berharap dapat memantapkan posisinya sebagai pemimpin di segmen ponsel mewah sebelum saingan utama, Apple, merilis ponsel baru pada musim gugur.

Samsung mengharapkan pasar smartphone kembali ke pertumbuhan tahunan, terutama di pasar mewah, di paruh kedua tahun ini. Demikian disiarkan Yonhap, Jumat (28/7).

Baca juga: Mencicipi performa mulus tablet Galaxy Tab S9

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023