Jakarta (ANTARA) - Aktivitas fisik atau olahraga rutin merupakan salah satu gaya hidup sehat untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, namun, olahraga yang baik adalah olahraga yang disesuaikan dengan kemampuan tubuh.

Terlalu banyak berolahraga bisa menyebabkan seseorang terkena, rhabdomiolisis, yaitu suatu kondisi ketika otot mengalami kerusakan yang membuat zat-zat dalam otot masuk ke dalam aliran darah. Pemula yang memaksakan berolahraga melampaui batas tubuhnya tanpa bimbingan atau atlet yang berlatih terlalu sering tanpa istirahat berisiko tinggi mengalami rhabdomiolisis atau rhabdo, seperti diberitakan Medical Daily, Jumat (28/7).

Pakar kedokteran olahraga Profesor William Roberts menjelaskan ketika berolahraga, otot melepaskan zat yang disebut kreatine kinase ke dalam aliran darah. Tetapi proses pelepasan tersebut dapat berbahaya jika otot juga melepaskan zat lain seperti kalium atau mioglobin, yang dapat menyebabkan komplikasi.

"Hampir semua orang yang berolahraga untuk meningkatkan performa akan melepaskan atau membocorkan beberapa kreatin kinase ke dalam aliran darah. Ini menjadi masalah ketika sel otot melepaskan kandungan lain seperti kalium atau mioglobin, yang menyebabkan komplikasi," kata Roberts.

Baca juga: Dokter tak sarankan olahraga berlebihan karena berbahaya bagi jantung

Kandungan mioglobin berlebihan dalam aliran darah dapat membahayakan ginjal karena dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal. Selain itu, kandungan zat dalam otot yang masuk ke aliran darah dapat menghambat proses pembekuan yang menyebabkan pendarahan spontan.

Salah satu gejala umum rhabdomiolisis adalah pembengkakan otot, yang terjadi karena pelepasan mioglobin dan kalium dari otot yang rusak ke dalam aliran darah.

Warna urine yang berubah gelap juga menjadi gejala rhabdomiolisis karena tingginya kadar mioglobin, yang merupakan protein berpigmen merah, dilepaskan dari otot yang rusak ke dalam darah dan akhirnya diekskresikan dalam urine.

Gejala lainnya adalah nyeri otot karena rhabdomiolisis dapat menyebabkan inflamasi dan kematian sel otot yang signifikan. Nyeri otot terjadi setelah latihan intens karena kerusakan otot ringan.

Oleh karena itu penting untuk menyesuaikan dengan kemampuan tubuh ketika berolahraga agar tetap mendapatkan tubuh yang sehat dan bugar sekaligus menjaga otot dari kerusakan.

Baca juga: Bahaya olahraga berlebihan bagi tubuh

Baca juga: Rambut hingga kuku bisa beritahu jika Anda kebanyakan berolahraga

Baca juga: Melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan kualitas hidup lansia

Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2023