Jakarta (ANTARA) - TNI dan Departemen Pertahanan Korea Selatan (MND ROK) meneken nota kesepahaman kerja sama (MoU) untuk meningkatkan kapasitas pasukan pemelihara perdamaian yang beroperasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di daerah-daerah konflik.

Kerja sama itu nantinya ditujukan untuk prajurit TNI dan Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF). Dua negara sepakat membentuk program pertukaran pengetahuan, pengalaman, menggelar kursus, pelatihan, dan pertukaran prajurit.

“Saya optimistis kelanjutan kerja sama melalui penandatanganan MoU operasi pemeliharaan perdamaian PBB (UN PKO) antara TNI dan ROKAF ini semakin berpengaruh terhadap eratnya kemitraan strategis dua negara dan saling memberikan dampak positif dalam hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua negara,” kata Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad sebagaimana dikutip dari siaran resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI di Jakarta, Minggu.

Nur Rahmad meneken nota kesepahaman kerja sama itu mewakili Indonesia, sementara Pemerintah Korea Selatan diwakili Direktur Jenderal Biro Kebijakan Internasional Kementerian Pertahanan Lee Seung-buhm. Dokumen itu diteken di Kantor Kementerian Pertahanan Korea Selatan pada Juli 2023.

Baca juga: BKSAP DPR RI: Kontingen Garuda Indobatt Lebanon perlu dukungan penuh
Baca juga: BKSAP: Alutsista Kontingen Garuda Indobatt Lebanon perlu ditingkatkan


Asops Panglima TNI menjelaskan memelihara perdamaian dunia merupakan tanggung jawab bersama sehingga perlu ada kerja sama meningkatkan kapasitas pasukan perdamaian.

“(Kesepakatan ini, red.) merupakan upaya bersama mengatasi eskalasi konflik di daerah misi menuju situasi yang damai dan kondusif,” kata dia.

Indonesia menempati urutan ke-8 untuk negara-negara yang paling banyak mengirim pasukan pemelihara perdamaian untuk bertugas di bawah bendera PBB di daerah konflik. Pasukan perdamaian Indonesia yang disebut Kontingen Garuda (Konga) sejak 1957 sampai saat ini mengirim ribuan prajurit tiap tahun dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian (MPP) PBB. Setidaknya sampai 2020, Indonesia mengirim 2.000 lebih prajurit dalam misi perdamaian PBB, di antaranya di Lebanon, Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah, Sudan, Sudan Selatan, dan wilayah Afrika di bagian barat Sahara.

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2023