Bank Aladin Syariah ingin tumbuh dengan sustainable, sehingga optimalisasi digital harus berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) mencatatkan penyaluran pembiayaan outstanding senilai Rp2,1 triliun pada semester I-2023, atau meningkat 50,4 persen year on year (yoy) dibandingkan dengan posisi Desember 2022 yang sebesar Rp1,4 triliun.

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Marsudi mengatakan kenaikan tersebut berasal dari produk pembiayaan invoice financing, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan investasi untuk nasabah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan korporasi, serta pembiayaan multiguna untuk nasabah ritel.

Dyota menjelaskan pembiayaan tersebut berasal dari kolaborasi ekosistem perseroan dengan Alfamart, sehingga kualitas pembiayaan terjaga sangat baik dengan rasio Non Perfoming Financing (NPF) berada di level nol persen.

“Bank Aladin Syariah ingin tumbuh dengan sustainable, sehingga optimalisasi digital harus berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan, dan dalam membangun kolaborasi yang efektif dengan mitra-mitra strategis kami,” ujar Dyota.

Selama semester I-2023, perseroan berhasil mengakuisisi lebih dari 2,8 juta nasabah yang telah teregistrasi, yang akhirnya mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp1,3 triliun, atau meningkat 64,6 persen dibandingkan dengan posisi Desember 2022 sebesar Rp795 miliar.

Baca juga: Bank Aladin Syariah bukukan pembiayaan lebih dari Rp1,3 Triliun

Baca juga: Aladin Bank luncurkan fitur tarik setor tunai di Alfamart


“Kami terus melakukan berbagai langkah yang inovatif melalui terobosan-terobosan dalam menyediakan produk dan layanan digital yang relevan dan beretika dengan mengedepankan prinsip-prinsip syariah,” ujar Dyota.

Pada Juni 2023, aset Bank Aladin Syariah tumbuh 9,1 persen menjadi sebesar Rp5,2 triliun dibandingkan periode Desember 2022 yang sebesar Rp4,7 triliun.

Sementara itu, pendapatan pengelolaan dana perseroan sebagai mudharib, juga meningkat yang signifikan sebesar 504,7 persen dari Rp23,3 miliar pada Juni 2022 menjadi Rp140,92 miliar pada Juni 2023.

Pada tahun ini, Dyota mengatakan perseroan telah meluncurkan QRIS dan Corporate Internet Banking sebagai upaya memperluas layanan perbankan ke segmen ritel dan segmen korporasi.

Selain itu, lanjutnya, pada kuartal ini perseroan terus memperkuat kemitraan dengan ekosistem Alfamart, dengan melanjutkan peluncuran fitur Tarik Setor Tunai di gerai Alfamidi yang mempunyai lebih dari 2.000 gerai di seluruh Indonesia.

Kerja sama tersebut mencerminkan eksekusi lanjutan dari kerja sama dengan Alfamart Group dan dipercaya akan mempermudah, serta mendekatkan masyarakat khususnya segmen "underbanked" dengan transaksi perbankan untuk kebutuhan sehari-hari.

“Kinerja yang solid ini memperkuat posisi Bank sebagai Bank Digital Syariah pertama di Indonesia. Bank terus memperkuat fondasi bisnisnya dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan dan Good Corporate Governance,” ujar Dyota.

Baca juga: Bank Aladin gandeng insurtech perluas ekosistem digital

Baca juga: Ubah susunan pengurus, Bank Aladin ingin optimalkan ekonomi digital

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023