Jakarta (ANTARA) - Pemerintah merancang sistem satu pintu untuk perizinan penyelenggaraan kegiatan seni dan olahraga guna memudahkan penyelenggaraan dan pemantauan ajang-ajang tersebut di masa mendatang.

"Saya baru saja selesai rapat bersama Presiden, Wapres dan senior kabinet lainnya. Jadi ini memantapkan dan finalisasi terkait nanti kami akan meluncurkan perizinan kegiatan seni dan olahraga jadi satu pintu," ujar Menpora Dito usai rapat dengan Presiden Joko Widodo, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

Dia mengatakan dengan sistem satu pintu, maka nantinya seluruh permohonan perizinan penyelenggaraan kegiatan seni dan olahraga, termasuk soal izin keamanan maupun izin visa apabila mendatangkan atlet atau seniman asing, bisa diajukan dalam satu pintu secara elektronik dan digital.

"Jadi mengurangi interaksi pelaku usaha penyelenggara seni dan olahraga dengan pejabat berwenang," kata dia.

Menurut Dito, fungsi pemberlakuan sistem baru ini adalah untuk memastikan penyelenggara bisa memantau permohonan perizinan, memangkas waktu, serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

"Ini saya rasa menjadi doa dan mimpi industri EO (event organizer)," ujarnya.

Menurut Dito, selama ini penyelenggara harus mengajukan begitu banyak permohonan perizinan. Dengan keberadaan sistem satu pintu diharapkan dapat mendorong peningkatan industri seni dan olahraga sekaligus mendorong ekonomi pemuda, karena industri seni dan olahraga mayoritas dilakoni anak muda produktif.

Di sisi lain pemerintah dan lembaga terkait juga akan lebih mudah melakukan pemantauan baik dari sisi keamanan dan kepatutan dari penyelenggaraan ajang seni dan olahraga.

"Kontrol bisa dilakukan sebelum acara diselenggarakan. Karena ini satu pintu jadi monitoring sangat terpusat," tuturnya.


Dito mengatakan implementasi sistem satu pintu ini akan diujicobakan September 2023 mendatang.

Baca juga: Menpora Dito akan buka Peparpenas X/2023 Sumatera Selatan
Baca juga: Kemenpora, KONI dan PB PON XXI adakan rapat anggaran PON 2024

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2023