New Delhi (ANTARA) - Bentrokan antara warga Hindu dan Muslim yang menewaskan empat orang di sebuah distrik Negara Bagian Haryana, India, pada Senin, merembet ke distrik lainnya, di mana sebuah masjid dibakar dan seorang warga kehilangan nyawa, Reuters melaporkan.

Menurut kepolisian, bentrokan bermula ketika prosesi Hindu melewati distrik Nuh yang didominasi warga Muslim, sekitar 50 km dari ibu kota New Delhi.

"Prosesi itu seharusnya berpindah dari satu kuil ke kuil lain, tetapi bentrokan terjadi di antara kedua kelompok itu dalam perjalanan, yang menyebabkan empat orang tewas," kata juru bicara Kepolisian Nuh, Krishan Kumar.

Dari empat korban tewas, dua di antaranya adalah anggota satuan pengamanan lingkungan, yang membantu polisi menjaga ketertiban umum.

Kumar menambahkan bahwa 10 anggota polisi terluka dalam insiden itu.

Bentrokan kemudian menyebar ke distrik Gurugram pada Senin tengah malam, di mana sebuah masjid dibakar, satu orang tewas dan seorang lainnya terluka.

Gurugram, yang sebelumnya bernama Gurgaon, juga merupakan tetangga New Delhi. Kota itu kemudian menjadi pusat bisnis dan perkantoran bagi berbagai perusahaan multinasional.

Perintah larangan telah dikeluarkan oleh pemerintah setempat setelah beberapa mobil dibakar pada Senin sore. Sekolah dan kampus diliburkan pada Selasa.

"Para penyerang (yang membakar masjid) telah diidentifikasi dan beberapa orang telah ditangkap," kata Kepolisian Gurgaon, Selasa pagi, dalam sebuah pernyataan.

Mereka menambahkan bahwa keamanan di tempat-tempat ibadah telah diperketat.

Kepala Negara Bagian Haryana, Manohar Lal Khattar, di media sosial X (sebelumnya bernama Twitter) mengutuk insiden di Nuh, di mana pemerintah setempat memberlakukan jam malam dan pemutusan akses internet.

"Mereka yang bersalah tak akan dibiarkan begitu saja, tindakan keras akan diambil terhadap mereka," ujarnya.

Sumber: Reuters

Baca juga: Dua orang tewas dalam bentrokan Hindu-Muslim di India
Baca juga: India berupaya redakan kemarahan akibat komentar yang menghina Islam

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2023