Gorontalo (ANTARA) - Dua orang nelayan asal Desa Molantadu Kecamatan Tomilito, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, yang diduga hilang sejak Kamis (27/7), berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di perairan Manado.

"Saya menerima informasi dari seorang warga Minahasa Selatan bernama Sarli Tumayisan bahwa keduanya telah ditemukan dalam kondisi selamat di perairan Manado. Ini kabar gembira yang kami nantikan," kata Wakil Ketua Komisi I DPRD Gorontalo Utara, Matran Lasunte di Gorontalo, Selasa.

Pihaknya (Komisi I DPRD) langsung berkoordinasi dengan tim Basarnas yang sementara melakukan pencarian di perairan Gentuma terkait kabar gembira itu.

"Dari informasi yang kami terima, keduanya ditemukan di rumah ikan atau rompong di sekitar perairan Manado. Keduanya pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan bernama Sugiono pada Selasa dini hari. Kemudian Sugiono menginformasikan ke nelayan lain. Nah, melalui pak Sarli itulah informasi awal kami terima," kata Matran.

Baca juga: Basarnas Gorontalo evakuasi tujuh nelayan di Laut Sulawesi

Baca juga: Basarnas evakuasi korban banjir Bone Bolango


Pihaknya pun langsung meminta titik koordinat keduanya. Sesuai informasi berada di Lintang 02°06, Bujur 123.36 atau 77 mil dari pantai Gentuma.

"Kami menyerahkan lokasi kedua nelayan tersebut ke posko Basarnas yang berada di Pelabuhan Gentuma untuk proses penjemputan," kata Matran pula.

Kepala Basarnas Gorontalo Heriyanto mengatakan pihaknya telah mendirikan posko pencarian dan penyelamatan di Pelabuhan Gentuma untuk memudahkan koordinasi pencarian setelah laporan adanya dua nelayan asal Desa Molantadu yang diduga hilang saat melaut.

"Hari ini merupakan pencarian hari ketiga. Alhamdulillah akhirnya kedua nelayan telah ditemukan di Laut Manado oleh nelayan di sana dan dalam kondisi selamat. Kami telah menghentikan pencarian dan berkoordinasi untuk proses selanjutnya," katanya.

Kedua nelayan tersebut yaitu, Rustam Mootalo (60) dan Arman Rajawali (41) diduga mengalami mati mesin (rusak). Kemudian perahu berkekuatan mesin 3 Gross Ton (GT) yang ditumpangi, terseret arus hingga ke perairan Manado.

Basarnas kata Heriyanto, mengerahkan tiga tim pencarian, dua tim di laut dan satu tim di darat didukung peralatan penunjang, serta personel diantaranya, enam orang dari Pos SAR Kwandang Gorontalo Utara, satu orang anak buah kapal KN Samba, dua orang personel TNI Angkatan Laut, dan satu orang pihak keluarga.

"Kami bersyukur kedua nelayan telah ditemukan dalam kondisi selamat. Proses pencarian pun kami nyatakan selesai," katanya.

Ia mengimbau agar nelayan tidak nekat melaut saat cuaca sedang tidak bersahabat dan tidak lupa untuk selalu membawa peralatan komunikasi minimal handphone. Hal itu untuk memudahkan komunikasi jika terjadi musibah.

"Nelayan pun diharapkan memperhatikan keselamatan diri dengan tetap mengenakan baju pengaman (life jacket) dalam kondisi apapun saat melaut," imbuhnya.

Baca juga: 85 penumpang Kapal Priscillia tiba di Gorontalo

Baca juga: Kapal cepat Express Pricillia mati mesin ditarik KM Sabuk Nusantara
Wakil Ketua Komisi I DPRD Gorontalo Utara Matran Lasunte berkoordinasi dengan pihak Basarnas Gorontalo di posko pencarian Pelabuhan Gentuma, terkait proses pemulangan dua nelayan asal Desa Molantadu Kecamatan Tomilito yang berhasil ditemukan dalam kondisi selamat di perairan Manado pada Selasa (1/8). (ANTARA/Susanti Sako)

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023