Karena kalau ada orang membakar mushaf Al-Qur'an, berarti pasti ada masalah, kan mushaf Al-Qur'an gak ada salahnya, kok dibakar? masalahnya apa?
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf yang dikenal sebagai Gus Yahya mengajak seluruh umat Islam untuk merefleksi diri dan bermuhasabah terkait kasus pembakaran Al-Qur'an yang belum lama terjadi di Eropa.
 
Gus Yahya mengatakan umat Islam harus memahami seperti apa Islam hadir di tengah masyarakat dunia pada saat ini. "Bagaimana persepsi masyarakat dunia terhadap Islam selama ini?" kata Gus Yahya saat ditemui di Jakarta, Rabu.
 
Gus Yahya mengatakan umat Islam harus berpikir tentang bagaimana Islam harus difungsikan secara konstruktif untuk ikut serta membangun peradaban yang lebih baik bagi semua orang.

Baca juga: Indonesia sebut pembakaran Al-Qur'an sakiti Muslim seluruh dunia
 
Dia mengajak para pemimpin agama, khususnya Islam, untuk menelaah kembali apa permasalahan dari umat Islam itu sendiri.
 
"Karena kalau ada orang membakar mushaf Al-Qur'an, berarti pasti ada masalah, kan mushaf Al-Qur'an gak ada salahnya, kok dibakar? masalahnya apa?," tuturnya.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mendesak Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk mengirim pesan bersama guna mengecam keras pembakaran Al Quran di beberapa negara Eropa.

Baca juga: Swedia pertimbangkan larangan nodai Al Quran
 
Dalam pertemuan luar biasa para menlu anggota OKI yang berlangsung pada Senin (31/7), Retno menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa mentoleransi pembiaran atas penistaan kitab suci Al Quran yang dihormati oleh miliaran umat Muslim di dunia.
 
“Melalui pertemuan OKI itu kita menegaskan kembali posisi Indonesia bahwa kebebasan berpendapat tidak boleh mencederai mereka yang memiliki kedekatan dan penghormatan terhadap kitab-kitab suci yang sakral sifatnya,” kata Juru Bicara Kemlu RI Teuku Faizasyah.

Baca juga: Kemlu panggil dubes Swedia dan Denmark terkait penistaan Quran
 

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023