Jakarta (ANTARA) — Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Karjono Atmoharsono memberikan pembekalan dalam acara Bootcamp TNI AD to GenZ 2023 yang diadakan di Gedung Candracha, Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu.

Dalam sambutannya, Karjono memaparkan salah satu contoh nyata Pancasila dalam tindakan adalah upaya pemerintah dalam melakukan pemerataan satu harga bensin. 

“Dari Sabang sampai Merauke sama harganya, jalan tol di batas negara dengan di ibu kota juga sama, hal ini semua disiapkan untuk generasi GenZ 2023, atau generasi adik-adik,” ujarnya.

Karjono juga memberikan pesan, generasi Z, ini adalah calon pemegang estafet kepemimpinan bangsa, untuk itu wajib faham sejarah sejatinya Pancasila, yang lahir 1 Juni 1945, ditetapkan berdasakan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.  

Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi, sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Betapa mengesankan, Ideologi Pancasila tak hanya sekedar ideologi, tetapi juga nilai-nilai luhur yang dapat diwujudkan dalam tindakan nyata untuk kesejahteraan bersama atau Pancasila dalam tindakan.

Di sisi lain, Karjono juga memberi peringatan kepada peserta tentang tantangan dalam memahami Pancasila. Beliau menyinggung aspek yang melemah pasca-reformasi, termasuk mengenai lembaga yang memperkuat ideologi Pancasila juga turut di non aktifkan, "Tap MPR II 1978 tentang Eka Pancakarsa atau P4 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku, 1 tahun kemudian Lembaga BP7 dibubarkan dan yang sangat memprihatinkan Undang Sisdiknas diganti dengan UU 20 tahun 2023 tentang Sisdiknas yang menghilangkan mata ajar atau mata kuliah Pancasila, ini sangat memprihatinkan", jelasnya.

Hal tersebut cukup berdampak bagi generasi muda saat ini, namun ternyata berbeda dengan adek-adek generasi terpilih dan terseleksi, dari 180 peserta yang berpendapat Pancasila bisa dirubah, diganti atau dihilangkan ternyata ada 5 orang. Hal ini sangat berbeda dengan Hasil Survey Setara Intitute 83.3% siswa SMA berpendapat bahwa Pancasila dapat digantikan dengan Ideologi lain", namun ternyata adek-adek peserta Bootcamp TNIAD berbeda. 

Karjono juga memberikan klarifikasi terhadap pernyataan 5 orang peserta yang menyatakan Ideologi Pancasila bisa diubah sesuai dengan UUD 1945. "Hanya batang tubuh UUD 1945 yang dapat diganti, makanya kita mengenal ada amandemen pertama kedua ketiga dan seterusnya, namun pembukaan UUD 1945 atau yang dikenal sebagai mukadimah tidak dapat diganti atau dirubah, di alinea ke-4 termaktub Pancasila," penjelasan ini menguatkan pengertian bahwa Pancasila tetap sebagai Ideologi negara yang tidak dapat digantikan.

Pada kesempatan tersebut, Karjono juga mengingatkan tentang pentingnya Pancasila sebagai kunci keberagaman bangsa Indonesia. Ia memberikan contoh "Situasi di Suriah, hanya terdapat beberapa suku dengan mayoritas satu agama, namun terjadi perpecahan dan perpecahan di negara tersebut, Sementara itu, di Indonesia, terdapat berbagai macam suku dan agama yang hidup berdampingan secara harmonis dan tetap bersatu. Inilah pentingnya memahami dan mengamalkan Pancasila sebagai panduan hidup dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa."

Terakhir, ia mengingatkan kepada para peserta Bootcamp TNI AD to Gen Z 2023 "Jangan hanya berusaha menjadi superman, jadilah superteam yang mampu bekerja bersama-sama," ucapnya. Menurutnya, semangat kerjasama adalah kunci untuk mencapai tujuan besar bagi bangsa dan negara.

Acara tersebut dihadiri sebanyak 180 pesera dari pelajar SMA dan mahasiswa yang datang dari 34 provinsi di tanah air, termasuk dari SMA Taruna Nusantara, Krida, dan Mahasiswa Universitas Pertahanan.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023