Jakarta (ANTARA) - Setelah berhasil melakukan restrukturisasi keuangan paska Perjanjian Perdamaian, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) terus berupaya untuk memulihkan kembali kinerjanya menuju perubahan yang lebih baik.

Transformasi ini ditunjukan melalui representasi lahirnya maskot perusahaan yaitu BP yang biasa dipanggil Mas BP. Nama Mas BP terinspirasi dari “Beton Precast” dan menampilkan salah satu produk unggulan WSBP untuk berbagai proyek infrastruktur besar di Indonesia, yaitu spun pile.

Fandy Dewanto, Vice President of Corporate Secretary menyatakan Mas BP merupakan garda terdepan WSBP yang merepresentasikan perubahan baik dan pembaruan nyata di tubuh perusahaan. “Kami ingin melakukan perbaikan pada seluruh lini perusahaan untuk mewujudkan business sustainability,” ungkap Fandy.

Oleh karena itu, perusahaan menegaskan komitmen seluruh pihak untuk meningkatkan penerapan tata kelola (governance), manajemen risiko (risk), dan kepatuhan (compliance) perusahaan yang baik yang mengacu pada best practices.

Untuk wujudkan tata kelola yang baik ini, WSBP hadirkan one click away WBS (whistleblowing system) pada website korporasi www.waskitaprecast.co.id. Pada fitur baru ini, WSBP menyediakan layanan pengaduan jika terjadi fraud di lingkungan kerja WSBP. “Kami pastikan identitas pelapor dapat terjaga. Ini komitmen kami untuk mencegah dan mendeteksi potensi terjadinya pelanggaran atau penyimpangan di perusahaan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Fandy mengungkapkan bahwa WSBP ingin membangun keterbukaan dan transparansi. Pada website korporasi, publik dapat mengakses berbagai informasi terbaru mengenai perusahaan mulai dari produk, proyek, layanan, plant, media rilis, e-procurement untuk pendaftaran vendor, kontak sales area untuk pembelian produk, tanggung jawab sosial hingga prosedur tata kelola perusahaan.

“Fitur lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh publik seperti microsite Belajar Beton dan 3D BIM,” tambahnya. Melalui Belajar Beton ini WSBP mempunyai tujuan besar untuk memberikan pengetahuan kepada publik, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan publik pada industri dan produk dalam negeri dan menjadikan WSBP menjadi top of mind dalam industrinya. “Kami juga memiliki 3D BIM yang menyediakan visual produk-produk WSBP secara gratis,” ujar Fandy.

Komitmen WSBP akan keterbukaan informasi pada seluruh stakeholder dan shareholder diwujudkan melalui berbagai informasi lengkap mengenai laporan-laporan perusahaan baik kinerja keuangan, kinerja operasional, dan lain-lain di microsite Investor Relations.

Mas BP juga hadir dalam sebuah platform Halo WSBP (https://halo.waskitaprecast.co.id/) yang menyediakan informasi terkini tentang WSBP seperti contact sales area, produk dan proyek, company profile, media sosial WSBP, dan fitur lainnya.

Tidak hanya dari sisi layanan terhadap stakeholder dan shareholder, WSBP juga senantiasa mematuhi peraturan perundang-undangan, pedoman pengendalian grafitikasi, serta mengedepankan keterbukaan kepada publik, yang diwujudkan melalui Call Center 1500 927 (WBP) bagi seluruh kreditur yang membutuhkan informasi lebih terkait perkembangan PKPU WSBP.

“Kehadiran Halo WSBP dan Call Center ini sebagai wujud implementasi perusahaan atas tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG),”tambahnya. Pada laman Tata Kelola Perusahaan ini stakeholder dan shareholder dapat mengakses seluruh pedoman praktik tata kelola, Whistleblowing System, standar etika, pengelolaan benturan kepentingan & insider trading, auditor eksternal, manajemen risiko, gratifikasi, tata kelola teknologi informasi dan komunikasi, sekretaris perusahaan, komite audit, komite pemantau manajemen risiko, dan asesmen GCG.

Keberadaan Call Center ini juga sebagai kepatuhan dan komitmen WSBP untuk melaksanakan penyelesaian kewajiban kepada kreditur sesuai dengan Perjanjian Perdamaian dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. “Kreditur dapat menghubungi Call Center ini untuk menanyakan perkembangan pembayaran paska homologasi,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui sebelumnya WSBP telah mengimplementasikan Perjanjian Perdamaian melalui pembayaran utang tahap I kepada seluruh kreditur pada 27 Maret 2023, sehingga seluruh kreditur yang di dalamnya termasuk seluruh kreditur finansial, pemegang obligasi, dan seluruh vendor yang terdaftar telah berhasil dibayarkan secara bertahap sesuai ketentuan (CFADS). Pembayaran akan terus dilakukan sesuai ketentuan CFADS di tanggal 25 setiap bulan ke 6 paska putusan. Sehingga pembayaran tahap II akan dilakukan pada September 2023.

Selain itu para pemegang saham WSBP menyetujui rencana aksi korporasi perusahaan berupa Konversi Utang menjadi Ekuitas dan Konversi Utang menjadi Obligasi Wajib Konversi (OWK) melalui proses Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD atau Private Placement).

Seluruh perbaikan tersebut didukung dengan transformasi bisnis perusahaan yang terdiri dari 3 pilar yaitu Operational Excellence, Business Nourishment, dan Technology & Digitalization. “Ketiga pilar utama ini yang akan menjadi fokus dalam program transformasi WBP, yang bertujuan untuk memperbaiki work process kegiatan operasional, relasi & strategi marketing dalam memperoleh pasar, dan pengembangan teknologi perusahaan ke depan,” tambahnya.

Ke depannya perusahaan akan berfokus untuk meningkatkan perolehan pasar eksternal melalui 3 lini bisnis usaha utama yaitu precast, readymix dan jasa konstruksi dan instalasi. “Kami juga akan mengintegrasikan strategi bisnis melalui program one stop concrete solution,” ungkapnya. Tentunya ini sejalan dengan komitmen manajemen untuk meningkatkan nilai dari para shareholders dan terus berkontribusi untuk pembangunan infrastruktur secara menyeluruh. 

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023