Sorong (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya (PBD) menggandeng Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTDP) se-PBD mendata setiap potensi yang ada di wilayah itu sehingga nantinya menjadi dasar bagi pemerintah mendatangkan investasi guna mendongkrak ekonomi.

Penjabat Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad di Kota Sorong, Rabu, menjelaskan pendataan potensi ini harus dipastikan titik koordinat secara persis sehingga data itu yang nantinya akan menjadi dasar bagi pemerintah untuk mendatangkan investasi masuk ke Papua Barat Daya.

Pemerintah Papua Barat Daya melalui DPMPTDP menggandeng seluruh DPMPTSP di enam kabupaten dan kota menggelar rapat koordinasi teknis  tentang pendataan potensi sebagai bagian dari upaya perencanaan strategi investasi dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi Papua Barat Daya yang mandiri, adil dan sejahtera,  di  Sorong, Kamis.

"Saya berharap  rapat koordinasi ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin bagi setiap kabupaten dan kota untuk menyampaikan titik-titik yang dianggap memiliki potensi untuk dikembangkan," harap Musa'ad.

Musa'ad menjelaskan, rapat koordinasi teknis yang dilakukan Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Papua Barat Daya merupakan upaya konkret pemerintah dalam rangka mengoptimalkan seluruh potensi yang ada untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Papua Barat Daya.

Wilayah Papua Barat Daya, sebut dia, sangat membutuhkan investasi, karena dana APBD Papua Barat Daya sangat terbatas yakni hanya Rp2,5 triliun atau sampai Rp3 triliun.

“APBD kita sangat kecil untuk percepatan pembangunan. Jadi kita butuh investor sehingga ada perputaran yang terjadi di sini. Itu sudah pasti akan memberikan dampak manfaat kepada masyarakat,” kata Musa'ad.

Investasi, kata dia, tidak boleh bersifat eksklusif yang bermanfaat bagi segelintir orang. Investasi harus bermanfaat untuk banyak orang.

"Saya mau sampaikan bahwa kita butuh investasi dan kita juga harus ramah dengan investasi dan Papua Barat Daya tidak bisa menutup diri, kalau kita mau maju cepat,” pinta Musa'ad.

Oleh karena itu, Pj Gubernur PBD meminta melalui rakornis, Dinas PMPTSP kabupaten dan kota se-Provinsi Papua Barat Daya bisa memetakan dengan benar potensi yang ada di masing-masing daerah.

“Kita harus bisa petakan betul potensi masing-masing daerah di Papua Barat Daya, kalau bisa sampai titik koordinatnya. Nanti kita akan fokus untuk melihat itu apakah potensi itu ada atau tidak," beber Musa'ad.

Tidak hanya cukup tepuk dada dan bangga dengan potensi yang ada, tetapi harus ditunjukkan kepada publik dengan pemanfaatan yang maksimal supaya potensi itu benar-benar bermanfaat.

"Karena sampai sekarang itu kita tidak punya peta potensi yang kita miliki, mungkin investor dengan menggunakan teknologi dia sudah tahu apa potensi kita. Kita sendiri tidak tahu apa potensi kita,” ungkap Musa'ad.

Musa'ad pun mengajak seluruh masyarakat untuk ikut membantu pemerintah mengembangkan potensi itu dengan cara tidak menolak investasi dan pemalangan terhadap fasilitas investor.

"Upaya konkret kita adalah akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat ketika investor masuk dan berinvestasi, supaya masyarakat tahu dan paham," jelas Musa'ad.

Selain itu, Musa’ad pun menilai selama ini di setiap pemerintah daerah kurang memperhatikan dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). Akibatnya beberapa perusahaan besar yang beroperasi di Papua Barat Daya saat ini masih merekrut tenaga kerja dari luar Papua

“Ke depan kita juga akan mempersiapkan SDM, karena saya sudah panggil beberapa perusahaan dan menurut keterangan mereka baru sekitar 30 sampai 35 persen karyawannya yang berasal dari daerah ini,” beber Musa'ad.




Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2023