Kondisi sekolah yang tidak mendukung kenyamanan pelajar di sekolah memungkinkan bullying terjadi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) terus melakukan edukasi kepada anak, orang tua, maupun guru, tentang bahaya perundungan sebagai upaya untuk mencegah terjadinya perundungan di kalangan pelajar.

"Kementerian PPPA terus mendorong agar semua pihak melakukan pencegahan terjadinya bullying melalui upaya edukasi kepada anak, orang tua, dan guru, tentang bahaya bullying," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian PPPA Nahar saat dihubungi di Jakarta, Kamis.

Kementerian PPPA, lanjutnya, juga mengevaluasi kembali faktor-faktor yang mungkin menyebabkan anak menjadi korban atau pelaku perundungan, seperti komunikasi dan pola asuh orang tua, hubungan, dan pengaruh teman sebaya.

Kemudian turut mengawasi konten informasi yang layak anak dari media.

"Karena remaja sedang mencari identitas diri sehingga mereka dengan mudah meniru atau mencontoh apa yang dia lihat, maka menjadi penting pengawasan konsumsi informasi yang layak anak dari berbagai media, mulai dari media cetak, elektronik, dan media sosial," katanya.

Baca juga: KemenPPPA: Sekolah ramah anak cegah perilaku perundungan

Nahar menambahkan pihaknya juga melakukan evaluasi iklim dan lingkungan sekolah.

Jika iklim sekolah positif, kata dia, maka semakin rendah potensi perundungan akan terjadi. Namun jika iklim sekolah negatif, maka semakin tinggi pula potensi perilaku perundungan terjadi.

"Kondisi sekolah yang tidak mendukung kenyamanan pelajar di sekolah memungkinkan bullying terjadi," kata Nahar.

Iklim sekolah negatif antara lain contohnya pengawasan guru yang tidak menyeluruh saat jam kosong atau istirahat, guru yang tidak peduli atau menjadi pelaku perundungan, siswa lain yang tidak peduli terhadap perundungan dan tidak melaporkan kepada guru jika melihat terjadinya perundungan.

Kemudian, kata dia, minimnya informasi mengenai bahaya perilaku perundungan di sekolah yang dapat menyebabkan perundungan terjadi.

Baca juga: FSGI: Sekolah perlu bentuk satgas khusus cegah perundungan
Baca juga: Wakil Ketua MPR: Aksi hapus perundungan di sekolah harus konsisten
Baca juga: Kemendikbudristek dorong program Roots untuk atasi perundungan


 

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023