Pasar saham AS mungkin memasuki fase koreksi setelah reli beberapa bulan
Singapura (ANTARA) - Saham-saham Asia naik pada awal perdagangan Jumat, sementara dolar mundur dari puncak satu bulan karena investor mempertimbangkan banyak data ekonomi AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja tangguh menjelang laporan penggajian non-pertanian penting yang akan dirilis hari ini.

Indeks MSCI dari saham Asia-Pasifik di luar Jepang menguat 0,46 persen setelah merosot 2,3 persen pada Kamis (3/8/2023). Nikkei Jepang berombak dan terakhir naik 0,1 persen.

"Ekuitas Asia menghadapi kondisi perdagangan yang menantang pada Jumat," kata analis pasar Anderson Alves di ActivTrades, menunjuk ke lingkungan penghindaran risiko setelah Fitch menurunkan peringkat pemerintah AS satu tingkat di awal pekan.

"Perubahan ini menambah turbulensi ekstra untuk aset-aset berisiko Asia," kata Alves.

Indeks saham-saham unggulan China CSI 300 dibuka naik 0,7 persen, sedangkan Indeks Komposit Shanghai menguat 0,5 persen. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong melonjak 1,3 persen pada pembukaan.

Gubernur bank sentral China berjanji pada Kamis (3/8/2023) untuk mengarahkan lebih banyak sumber daya keuangan ke ekonomi swasta, menunjukkan urgensi baru dari pihak berwenang untuk meningkatkan sentimen bisnis karena momentum ekonomi melemah.

Semalam, saham-saham AS ditutup sedikit melemah setelah sesi perdagangan yang berombak, karena investor menimbang kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah bersama kumpulan data ekonomi dan laporan pendapatan terbaru.

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran naik sedikit minggu lalu, sementara PHK turun ke level terendah 11 bulan pada Juli karena kondisi pasar tenaga kerja tetap ketat.

"Pasar saham AS mungkin memasuki fase koreksi setelah reli beberapa bulan," kata analis pasar Tina Teng di CMC Markets, dikutip dari Reuters. Teng mengatakan data penggajian non-pertanian yang akan datang kemungkinan akan memberikan petunjuk ke jalur kebijakan Federal Reserve dan dapat menjadi penggerak harga lainnya.

Serangkaian laporan pendapatan emiten yang beragam dari pemimpin teknologi cenderung mendominasi pasar AS dengan Amazon.com melaporkan pertumbuhan penjualan dan laba yang mengalahkan perkiraan analis, sedangkan Apple memperkirakan penurunan penjualan akan berlanjut hingga kuartal saat ini. E-mini berjangka untuk S&P 500 naik 0,29 persen.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS telah meningkat sebagian karena kenaikan pasokan, dengan Departemen Keuangan mengumumkan penawaran 103 miliar dolar AS pada Rabu (2/8/2023).

Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS 10-tahun berada di 4,187 persen pada jam Asia, hanya sedikit dari puncak sembilan bulan di 4,198 persen yang disentuh pada Kamis (3/8/2023). Imbal hasil obligasi 30 tahun berada di 4,302 persen, mendekati level tertinggi sembilan bulan di 4,326 persen.

Dalam mata uang, indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang lainnya, turun 0,039 persen menjadi 102,41, turun dari puncak hampir satu bulan di 102,84 yang dicapai pada Kamis (3/8/2023).

Euro naik 0,08 persen menjadi 1,0953 dolar, sementara yen melemah 0,04 persen menjadi 142,63 per dolar, setelah naik 0,5 persen pada Kamis (3/8/2023) karena investor mencari aset yang lebih aman.

Sterling terakhir diambil 1,2725 dolar, naik 0,09 persen, setelah sesi berombak semalam karena kenaikan suku bunga 25 basis poin dari Bank Sentral Inggris memberikan sedikit kenyamanan untuk pound.

Baca juga: IHSG jelang akhir pekan menguat ikuti mayoritas bursa kawasan
Baca juga: Saham Inggris terus melemah, indeks FTSE 100 merosot 0,43 persen
Baca juga: Saham Eropa dibuka tergelincir karena laporan pendapatan mengecewakan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023