Jakarta (ANTARA News) - Sutradara Garin Nugroho memuji kerja timnya dalam mempersiapkan bagian terakhir dari trilogi Opera Jawa yang berjudul "Selendang Merah" dan menyebut dirinya sebagai sutradara paling enak di dunia.


"Tanpa tim yang lengkap, nggak bisa. Sutradara paling enak di dunia itu saya, cuma ngelamun dan nyuruh-nyuruh," katanya di Jakarta, Selasa.


Ia menjelaskan, pertunjukan bagian terakhir dari trilogi Opera Jawa hanya dipersiapkan dalam waktu singkat.

Garin yang biasanya membutuhkan waktu hingga tujuh bulan untuk mempersiapkan sebuah pertunjukan hanya punya waktu sekitar tiga bulan untuk meracik kelanjutan dari "Iron Bed" dan " Tusuk Konde".

"Kalau bukan karena tim bagus yang sudah sering bekerjasama, nggak mungkin bisa bikin bagus dalam waktu 2,5 bulan," katanya.


Ia memuji orang-orang yang bekerja dibalik "Selendang Merah", yang dia sebut  yang "punya kelengkapan reference dan profesi yang tinggi".

"Opera Jawa: Selendang Merah" didukung oleh Sruti Respati (Sri Ledhek), Endah Laras, Heru (Haboman), Anggono Kusumo (Tuan Ledhek dan Koreografer), Rahayu Supanggah (penata musik), dan Danang Pamungkas (Koreografer).
Rahayu Supanggah mengungkapkan, ada 35 sampai 40 tembang yang akan dilantunkan dalam pertunjukan tersebut.

"Ada lagu folk, tradisi, modern, dan lain-lain. Tapi saya tidak mengkotak-kotakkan musik. Semua berjalan cair dan mengalir," kata pria yang akrab dipanggil Panggah itu.

Ia menambahkan, warna musik Banyumas, Sunda, Nias, dan Bali juga ditampilkan dalam pertunjukan yang akan digelar di Institut Seni Indonesia (ISI) Solo pada 7 April dan Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 13-14 April 2013 tersebut.





Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2013