Jakarta (ANTARA) - Konsultan branding Assoc Prof Dr Rulli Nasrullah mengharapkan para dai Nahdlatul Ulama (NU) agar menguasai ilmu branding dalam era digital saat ini.

Pengajar Pusdiklat Kemkominfo mengemukakan hal itu di Kantor PBNU di Jakarta, Minggu, pada Penguatan Kelembagaan dan Kompetensi Dai Daiyah NU yang diselenggarakan Lembaga Dakwah PBNU.

CEO Imajinaxi.Com ini menyampaikan materi tentang Penguatan Dakwah Digital: Strategi dan Tantangan di Era Industri dan Society 5.0. terutama tentang branding dai era digital.

Pria yang akrab dipanggil Kang Arul ini orang banyak salah melakukan posting di sosial media.

"Apapun diunggah di medsos, dia bikin Get Well Soon. Uniknya semua komentar dijawab oleh yang sakit ini," kata dosen UIN Jakarta tersebut.

Kang Arul mengatakan demikian perilaku netizen saat ini sehingga kalau dai nggak bisa membranding maka perilakunya akan sama dengan netizen yang salah posting tersebut.

"Di medsos pasar ide banyak banget. Mulai dari skandal kakak. Karena itu ketika branding di medsos harus punya 'jualan' yang unik," katanya.

Dia mengatakan sekarang semua dinaikkan di medsos. "Ada anak rangking satu dinaikkan di medos padahal dia nggak pernah belajar," katanya.

Pada kesempatan tersebut Kang Arul juga mengajak peserta untuk mengukur seberapa jauh dirinya sudah mem-branding di internet dengan mengetik nama di Google.

"Dunia ini adalah FOMO. Ustad dan ustadah harus FOMO. Pertarungan di medsos luar biasa," katanya.

FOMO akronim dari fear of missing out merupakan perasaan cemas yang timbul karena sesuatu yang menarik dan menyenangkan sedang terjadi, sering disebabkan karena unggahan di media sosial.

"Kalau bikin konten jangan lebih dari satu menit. Live hanya untuk dai terkenal. Kalau maksa yang nonton hanya sedikit maka algoritma akan membaca dan kita masuk tidak diminati," katanya.

Dia juga meminta para dai membranding dirinya dengan keahlian tertentu.

"Expertnya bikin materinya, ustad patah hati, ustadz keluarga sakinah. Kalau semua diambil akan nggak dapat," katanya.

Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan dan Kompetensi Dai Daiyah NU di lantai 8 Gedung PBNU.

Untuk materi pertama disampaikan oleh Katib Syuriah PBNU, KH Faiz Syukron Makmun, Katib Syuriah PBNU, KH Muhammad Aunullah A'la Habib.

Materi kedua disampaikan oleh Dr H Ary Ginanjar Agustian dari ESQ Leadership Training. Materi ketiga oleh Dr Wahyu Setyobudi MM ATP dari Astagatra Institute, Nailul Huda dari INDEF.

Baca juga: Fatayat NU: Dai turut serta membangun nasionalisme
Baca juga: Gus Yahya: NU harus jadi solusi atas persoalan masyarakat
Baca juga: NU bangkitkan ingatan warisan peradaban masyarakat Indo-Pasifik

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2023