Jakarta (ANTARA) - ASEAN SDG University Short Film Competition menjaring sineas muda di kawasan Asia Tenggara untuk mengeksplorasi bakat dan kreativitas mereka di panggung internasional.

"Dengan dukungan dari AIFFA, kompetisi ini menjadi lanskap di mana inovasi, kerja sama, dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's) berpadu dalam sinematografi," kata Ketua ASEAN PR Network Prita Kemal Gani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.  

ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA) merupakan kompetisi tahunan dan tahun ini diadakan di Kuching, Sarawak, Malaysia, pada awal Agustus 2023.

Ia mengatakan kompetisi film pendek ASEAN SDG's University tersebut menekankan peran industri film dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, sekaligus menemukan bakat dari anak muda di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.  

"Kita menyaksikan pencapaian monumental di bidang perfilman Asean dengan peluncuran ASEAN SDG University Short Film Competition. Acara ini adalah hasil dari kolaborasi antara ASEAN PR Network dan World Comm, yang berfungsi sebagai bagian penting dari AIFFA tahun ini," kata Prita Kemal Gani yang juga Pendiri dan CEO LSPR Institute Bisnis dan Komunikasi.

Ia menyebut AIFFA menjadi titik temu para profesional film dari kawasan ASEAN, termasuk sutradara, sinematografer, aktor, aktris, selebriti, mahasiswa film, serta penggemar film.  

Awal pekan ini mereka berkumpul untuk menonton film-film unggulan, menikmati pertunjukan dari artis ternama, dan belajar dari para pembuat film terkemuka di kawasan ini.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta, dosen, dan panitia, yang telah bekerja tanpa lelah untuk mewujudkan acara ini. Dedikasi dan komitmen Anda pada dunia pembuatan film menginspirasi kita semua dan mendorong inti dari kompetisi ini," ucap Prita.

Ia juga berterima kasih kepada Direktur Eksekutif AIFFA Jaffri Amin Osman dan Direktur Festival Livan Tajang yang telah mendukung tim ASEAN PR Network dalam mewujudkan kompetisi dan penghargaan film pendek SDG's tersebut.

Pakar Fiona Cassidy yang pernah menjabat Presiden Institut PR di Selandia Baru dan Anggota Dewan Global Alliance untuk Manajemen PR dan Komunikasi, menyebut keunggulan penghargaan Film Pendek Universitas Asean SDG's pertama itu adalah fokus pada 5 Pilar SDG's yaitu orang, kemakmuran, planet, perdamaian, dan kemitraan.

"Melalui penghargaan ini, generasi muda mendapat platform untuk menyuarakan pandangannya (tentang SDG's) di kancah internasional," ujarnya.

Ia menilai ajang tersebut tidak sekedar kompetisi, namun juga berfungsi sebagai festival dan mendorong persaudaraan serta kerja sama antara universitas di kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Baca juga: Deputi ASEAN apresiasi Indonesia bangun perbatasan berbasis SDGs Desa

Baca juga: Prita Kemal Gani: Humas dibutuhkan untuk buat kepastian

Baca juga: ASEAN Plus Three sepakati penguatan kerja sama pencapaian SDGs


 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2023