Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus berupaya mengembangkan komoditas jeruk Garut dengan menyiapkan petani, memperluas lahan, dan juga menjaga benih induk dalam rangka melestarikan produk unggulan dari Garut dan bisa memberikan manfaat secara finansial.

"Kita tetap konsentrasi untuk melestarikan jeruk Garut. Kita ada Balai Benih Hortikultura, di sana ada balai benih induk, khusus untuk pohon jeruk Garut," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Beni Yoga di Garut, Minggu.

Ia menuturkan Kabupaten Garut dikenal dengan hasil pertanian, termasuk komoditas jeruk yang memiliki ciri tersendiri dibandingkan dengan jenis jeruk umum lainnya.

Pemkab Garut berupaya menjaga keaslian jeruk Garut dengan melakukan pemurnian benih bekerja sama dengan Balai Benih di Malang.

Baca juga: Wamentan tertarik jeruk Garut dijadikan suguhan di Istana Negara

"Itu kita murnikan, dan itu sebagai bahan induk untuk perbanyakan benih jeruk Garut di Kabupaten Garut khususnya," katanya.

Ia menyampaikan sudah menyebarkan 300 ribuan bibit ke petani untuk ditanam dan dikembangkan di lahan pertaniannya.

Jeruk Garut itu baru dapat menghasilkan buahnya atau dipanen pada usia 3 sampai 4 tahun, sehingga petani perlu bersabar untuk memetik hasilnya.

Selain jeruk Garut, kata Beni, pihaknya juga memperbolehkan petani untuk menanam jeruk siam yang hasil panennya lebih cepat dibandingkan dengan jeruk Garut agar petani yang saat ini menunggu panen jeruk Garut tetap bisa mendapatkan penghasilan.

Baca juga: Bencana longsor di Garut rusak dan ancam puluhan rumah

"Sekarang kebijakan kita tetap jeruk siamnya kita akomodir, karena memang petani juga butuh panen cepat, tapi jeruk Garutnya minimal 60 persen dari tanaman itu jeruk Garut, 40 persen lainnya jeruk siam," katanya.

Ia menyampaikan Pemkab Garut menargetkan penanaman 1 juta bibit jeruk Garut bisa tumbuh berkembang di Garut, karena komoditas itu cukup menjanjikan pasarnya.

Selama ini, lanjut dia, jeruk Garut banyak yang mencari, bahkan satu atau dua bulan menjelang panen sudah ada yang beli karena permintaan pasar cukup bagus, sementara produksi terbatas.

"Karena memang sekarang masih terbatas produksinya, sehingga ketika ada panen jeruk Garut, biasanya sudah ditunggu oleh konsumen yang sudah terbiasa," katanya.***1***

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023