Jakarta (ANTARA News) - Ketua Panitia Kerja Vaksin Flu Burung Komisi IX DPR RI Nova Riyanti Yusuf masih memerlukan masukan berbagai pihak mengenai tindak lanjut pembahasan vaksin flu burung.

"Setelah mendengarkan aspirasi anggota-anggota Panja, disepakati bahwa draft laporan masih perlu masukan dari berbagai pihak yang belum sempat diundang oleh Panja agar komprehensif," kata Nova, Kamis.

Wakil Ketua Komisi IX itu mengungkapkan beberapa masalah masih menyelimuti pembahasan vaksin flu burung.

"Salah satu poin rekomendasi Badan Akuntabilitas Keuangan Negara yang menjadi dasar dari pembentukan Panja adalah bahwa proses pembahasan anggaran proyek pengadaan vaksin flu burung yang dilakukan antara Kementerian Kesehatan dengan Ditjen Anggaran Kementerian Keuangan ini diduga bermasalah karena melibatkan PT Bio Farma yang berstatus perusahaan BUMN," kata dia.

Panja telah mendengarkan keterangan Kementerian Kesehatan yang menyatakan hanya melaksanakan surat Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan RI yang dalam lampirannya menyebutkan dalam uraian kegiatan "Bantuan untuk Bio Farma".

PT Bio Farma (Persero) menjelaskan kehadiran PT Bio Farma pada pembahasan Anggaran Pembangunan Fasilitas Produksi Vaksin Flu Burung yang disiapkan Kemenkes di Kementerian Keuangan adalah atas permintaan Kemenkes dengan alasan menjelaskan pertanyaan teknis dari Kemenkeu.

"Sedangkan Panja belum mendengarkan keterangan dari Dirjen Anggaran KemenKeu terkait permasalahan ini. Oleh karena itu, Panja memutuskan untuk menunda perumusan rekomendasi dan memilih untuk melanjutkan pembahasan dengan mengundang Dirjen Anggaran KemenKeu," katanya.

Panja juga akan mengundang Badan Reserse Kriminal Kepolisian RI.

"Bukan hendak mencampuri kasus hukum yang sekarang ditangani oleh mereka, namun hanya ingin meminta informasi bagaimana sesungguhnya duduk perkara dari kasus ini," kata Nova.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013