Salah satu bagian dari program tersebut adalah pendampingan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dimiliki oleh Ponpes Daarul Mukhlisin dengan produk bernama Sabun Zahra
Kuningan, Jawa Barat (ANTARA) - Pondok Pesantren Daarul Mukhlisin (Ponpes DM) yang terletak di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kuningan, Jawa Barat menyatakan bisa merasakan dampak dari Program Manusia Paripurna Pancasilais.

"Dampaknya terasa sekali, salah satunya dalam hal kapasitas produksi yang meningkat," kata Pimpinan Ponpes Daarul Mukhlisin K.H. Yayat Hidayat saat dikonfirmasi di Kuningan, Jawa Barat, Selasa.

Program Manusia Paripurna Pancasilais adalah program yang dicanangkan oleh Universitas Prasetiya Mulya yang bertujuan untuk melaksanakan tujuan mulia bagi sesama, dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
 
Salah satu bagian dari program tersebut adalah pendampingan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dimiliki oleh Ponpes Daarul Mukhlisin dengan produk bernama Sabun Zahra.

Yayat mengatakan peningkatan kapasitas produksi Sabun Zahra cukup drastis, dari yang sebelumnya 1.000 buah per dua bulan, saat ini menjadi 1.000 buah per pekan.
 
Adapun omzet yang diperolehnya, kata dia, dapat mencapai lima juta rupiah per bulannya, dengan modal yang dikeluarkan sekitar 20 persen dari keseluruhan omzet.
 
Selain itu, dia mengakui bahwa pendampingan yang dilakukan oleh Universitas Prasetiya Mulya melalui program tersebut juga meningkatkan kualitas produknya.

"Sekarang tampilan dan kemasannya semakin bagus, potongan sabunnya juga makin rapi, seragam," kata Yayat Hidayat.
 
Dalam kesempatan yang sama, Direktur SBE CoEx (Sekolah Bisnis dan Ekonomi - Center of Excellence) Dr Anton Sumarli Universitas Prasetiya Mulya Dr. Anton Sumarlin mengatakan pihaknya telah mendampingi usaha Sabun Zahra selama empat bulan.
 
Ia menjelaskan pendampingan tersebut dipilih karena ingin membangkitkan produk Sabun Zahra yang pernah mendapatkan penghargaan 10 besar dalam program One Pesantren, One Product (OPOP) di Jawa Barat.
 
"Jadi kita ingin bangkitkan kembali produk ini yang sempat mati suri karena pandemi COVID-19," katanya.
 
Pembinaan UMKM di Ponpes Daarul Mukhlisin, kata dia, juga diikuti dengan upaya pembinaan pemasaran, penjenamaan (branding), serta perizinan yang diperlukan.

Diharapkan UMKM binaannya dapat berkembang, dengan skala yang menjadi lebih besar, dan/atau menghasilkan produk baru yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat, demikian Anton Sumarlin.

Baca juga: Prasetiya Mulya resmikan rumah produksi UMKM pesantren di Kuningan

Baca juga: MPP Tasikmalaya dan Kuningan jadi Pendorong Investasi Pertumbuhan UMKM

 

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023