Ini menjadi bagian dari usaha Pemerintah Indonesia dalam mendukung kerja sama bilateral Indonesia-Korea Selatan
Jakarta (ANTARA) - Universitas Prasetiya Mulya dan Korea Polytechnic (KOPO) berkolaborasi mendirikan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia dalam rangka mewujudkan kejuruan yang mampu memajukan industri manufaktur dan jasa.

Pendirian Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia tersebut juga dilakukan untuk mempersiapkan lulusan agar sukses sebagai insinyur yang berkompeten dan baik dengan menerapkan pembelajaran industri.

“Ini menjadi bagian dari usaha Pemerintah Indonesia dalam mendukung kerja sama bilateral Indonesia-Korea Selatan melalui penguatan tenaga ahli yang siap pakai,” kata Rektor Universitas Prasetiya Mulya Djisman Simandjuntak dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu.

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) sendiri telah dilakukan di Kampus II Incheon, Korea Selatan pada Selasa (17/1).

Djisman menyatakan keberadaan Politeknik Korea Prasetiya Mulya merupakan bagian dalam tahapan membangun ekosistem industri ekonomi di masa mendatang karena didukung oleh industri-industri besar di Indonesia dari berbagai bidang usaha.

Baca juga: Prasetya Mulya: Pembelajaran hibrida langkah adaptif perubahan zaman

Baca juga: Poliban sediakan kuota 1.782 mahasiswa baru pada 2023


Executive Director KOPO Yim Chun Gheon menuturkan kerja sama yang diusulkan Universitas Prasetiya Mulya sangat komperehensif dalam membangun politeknik berwawasan luas sehingga akan menjawab kebutuhan tenaga terampil di Indonesia.

“Dengan semboyan anything is possible yang dimiliki kampus KOPO maka kami siap mendukung rencana pembangunan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia,” ujar Yim.

Sebagai tindak lanjut dari kerja sama, kedua belah pihak akan membentuk kelompok kerja untuk menentukan bentuk dukungan yang diberikan KOPO bagi politeknik yang dibangun.

Selain itu, kelompok kerja juga akan mendesain program studi dan kurikulum serta sertifikat keahlian yang menjadi kompetensi inti dari lulusan.

Universitas Prasetiya Mulya dan KOPO nantinya akan berkolaborasi di bidang keahlian robotik, otomatisasi dan kendaraan listrik untuk program gelar dan nongelar termasuk sertifikat keahlian dari Industri.

Dalam menentukan kebutuhan program studi, Universitas Prasetiya Mulya telah berdiskusi dengan berbagai industri di Indonesia seperti Indofood, Gemala Group, Sinarmas Group, Adaro Group dan Indocement Indonesia.

Selain menyiapkan tenaga ahli yang kompeten di bidangnya, lulusan politeknik ini nantinya juga memiliki keterampilan nonteknis yang diperlukan di era digital dan disrupsi termasuk penyelesaian masalah, kreatif, inovatif, dan komunikatif.

Baca juga: Kemendikbudristek dukung kampus berkarya di bidang teknik rekayasa

Kolaborasi Universitas Prasetiya Mulya dan KOPO tersebut pun mendapat dukungan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Korea Selatan.

Duta Besar RI untuk Seoul Gandi Sulistiyanto mengatakan keberadaan perusahaan Korea di Indonesia yang diikuti investasi di bidang teknologi dan manufaktur perlu diimbangi dengan kesiapan tenaga kerja ahli di bidangnya seperti industri kendaraan mobil listrik, baterai listrik, otomasi serta robotik.

“Keberadaan Politeknik Korea Prasetiya Mulya di Indonesia akan menjadi lembaga penting untuk mendukung penguatan sumber daya manusia (SDM) sebagai investasi jangka panjang pembangunan Indonesia di era Industri 4.0,” katanya.

Gandi menjelaskan kondisi Indonesia dan Korea adalah komplimentar yaitu Korea memiliki teknologi dan ilmu pengetahuan yang tinggi tetapi menghadapi masyarakat yang menua atau aging society.

Sementara kondisi Indonesia memiliki bonus demografi yang sangat besar dengan usia penduduk sebagian besar berada di masa produktif.

Atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Seoul Gogot Suharwoto menambahkan, politeknik ini merupakan langkah nyata penyiapan SDM sesuai dengan kebutuhan pasar yang didukung penuh oleh dunia usaha dunia industri (DUDI) di Indonesia serta Korea Selatan.

Baca juga: Politeknik Singapura kunjungi Unismuh bahas pertukaran mahasiswa

Baca juga: Sinergi Politenik Perkapalan Surabaya-Pelindo hasilkan alat pantau K3

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023