Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Filologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Oman Fathurahman, meraih penghargaan Pustaka Paripalana karena telah berjasa dalam merawat dan mengkaji manuskrip kuno Nusantara.

Penghargaan tersebut diberikan oleh Asosiasi Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) dalam rangkaian pembukaan Simposium Internasional Pernaskahan Nusantara XIX di UGM, Yogyakarta.

"Di tengah kesibukan sebagai guru besar UIN Jakarta dan pengasuh Pesantren Al-Hamidiyah Depok, ia masih menyempatkan diri untuk mengampu, ngaji manuskrip kuno Nusantara, kajian tentang naskah-naskah kuno terutama terkait Islam Nusantara," ujar Ketua Umum Manassa, Munawar Holil, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Simposium Pernaskahan digelar Manassa setiap dua tahun sekali. Acara ini dihadiri para filolog, sarjana peminat kajian manuskrip Nusantara, baik dari dalam maupun luar negeri.

Munawar mengatakan Oman secara rutin menyapa penggemarnya melalui tayangan langsung lewat platform Facebook dan Youtube setiap Jumat malam dua pekan sekali sejak 2019.

Lewat siaran yang diberi judul "Ngariksa" (Ngaji Manuskrip Kuno Nusantara), Oman menerangkan mengenai kajian-kajian manuskrip kuno nusantara. Penontonnya tidak hanya filolog kampus di Indonesia, termasuk mancanegara.

"Sebuah tindakan nyata untuk menjaga kelestarian naskah tangan sebagai warisan budaya agar tak hilang ditelan zaman," ujar Munawar.

Baca juga: Pengembalian barang bersejarah dari Belanda momentum hidupkan museum

Sementara itu, Oman Fathurahman menyebut bahwa apa yang dilakukannya masih bukan apa-apa jika dibandingkan dengan filologi terdahulu.

Selain itu, apa yang dia lakukan semata-mata demi membuka jalan bagi ilmu filologi agar lebih dikenal dan dapat menjadi daya tarik bagi generasi muda tentang manuskrip nusantara.

"Penghargaan ini juga saya persembahkan untuk para pengkaji manuskrip yang telah bersama-sama membuka jalan, untuk memerdekakan para filolog yang selama ini sering terpenjara di ruang sepi, jauh dari perhatian publik," kata dia.

Oman Fathurahman selama ini dikenal memiliki peran sentral dalam perkembangan dunia pernaskahan Nusantara di Indonesia. Bersama Henri Chambert-Loir, Oman menyusun buku Khazanah Naskah: Panduan Koleksi Naskah Indonesia Se-dunia (1999). Sejak tahun 2000-an, Oman juga terlibat aktif dalam program digitalisasi dan katalogisasi naskah Nusantara. Dia pernah berkiprah sebagai anggota Panel Endangered Archives Programme (EAP) di British Library (2015-2022).

Baca juga: Museum NTB ajak warga belajar Filologi

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023